"The laws of space and time are about to be violated."
Salah satu hal paling
sulit jika berbicara tentang industry film adalah menemukan sekuel dari sebuah
film komedi yang berhasil tampil sama baik dan sama menariknya seperti film
terdahulunya. Bukan berarti tidak ada yang berhasil meneruskan kesuksesan film
pertama contohnya seperti 22 Jump Street,
tapi mayoritas dari mereka justru memberikan kualitas yang tidak lebih baik
bahkan tidak sedikit yang justru merusak kenangan indah penonton dengan film
pendahulunya, seperti Horrible Bosses 2,
Anchorman 2, bahkan Grown Ups 2.
Hot Tub Time Machine adalah komedi yang menyenangkan, sedangkan Hot Tub Time Machine 2 merupakan komedi
yang mengerikan. John Cusack, we miss
you.
Lou
Dorchen (Rob Corddry) dan Nick
Webber (Craig Robinson) telah berhasil memanfaatkan mesin waktu dengan
menggunakannya untuk membuat mereka kaya dan terkenal. Tapi suatu saat Lou
tertimpa sebuah kecelakaan berasal dari sosok misterius yang menyerang bagian
selangkangannya. Hal tersebut kemudian memaksa Nick bersama Adam Yates Jr. (Adam Scott) serta Jacob Yates Dorchen (Clark Duke) untuk
melakukan perjalanan waktu untuk menemukan dan menghentikan tindakan dari sosok
misterius tersebut.
Film komedi tahun lalu
yang terasa payah termasuk banyak tapi jika harus membandingkan maka film ini
berada di level yang sama dengan A Million Ways to Die in the West dan Horrible Bosses 2. Kesamaan mereka
berasal dari potensi yang menarik baik itu dari cast atau mungkin sosok
dibelakang layar seperti A Million Ways
to Die in the West, tapi kekecewaan yang mereka berikan juga berasal dari
hal yang sama, cerita dan karakter yang membosankan hingga akhirnya membuat
kamu bergumam kesal ketika ia telah berakhir, “sialan, tidak lucu.” Itu yang
akan kamu dapatkan dari film ini, bukan berarti semua yang ia berikan merupakan
sesuatu yang sangat-sangat buruk, beberapa senyum kecil mungkin akan kamu
peroleh dari aksi konyol yang mereka berikan, tapi kontinuitas kekonyolan yang
bukannya lucu malah terasa konyol itu yang akhirnya menjadikan Hot Tub Time Machine 2 sebagai komedi
yang “konyol”.
Iya, “konyol”, film ini
ibarat sebuah reuni yang seperti tidak tahu ingin di isi dengan kegiatan apa,
akhirnya melakukan hal-hal random yang tidak meninggalkan kesan menarik. Hot Tub Time Machine adalah kekacauan
yang berhasil menumpahkan segala ide yang ia punya menjadi petualangan yang
menarik dengan eksekusi yang tidak membuat kamu tertawa secara dipaksa. Film
ini melakukan hal sebaliknya, karakter dan cerita seperti terbebani begitu
berat untuk berhasil membuat penonton tertawa sehingga ketimbang menganggap apa
yang mereka lakukan sebagai sesuatu yang lucu kamu akan lebih sering menilainya
sebagai agresifitas yang aneh. Komedi yang hanya menaruh fokus utama mereka
untuk membuat mereka tertawa selalu punya potensi yang besar untuk miss, karena
ketika lelucon mereka miss kita tidak punya hal menarik lain untuk di nikmati.
Itu adalah kelemahan
utama dari Hot Tub Time Machine 2,
dari script yang sudah sangat tipis,
ia juga tidak punya fokus yang kuat, Steve
Pink juga tidak cermat dalam menciptakan alur yang terus menarik. Sulit
untuk mengalir dengan menyenangkan bersama karakter disini karena film ini
tidak punya dinamika yang bagus, sering jatuh datar ketika tampil overdo di
banyak bagian kecil untuk membuat kamu tertawa. Bukan hanya itu, sinopsis sebenarnya punya sebuah pusat
yang menarik tapi ketika ia berkembang justru tidak ada kesan yang penting dari
pusat tadi yang mampu membuat kamu peduli dengan karakter. Hubungan sebab
akibat yang menarik sebenarnya karena sejak awal ia memilih mengandalkan
karakter untuk tampil lucu tapi disisi lain ia tidak menjadikan karakter itu
tampak menarik, seharunya menjadikan mereka sebuah tim yang solid bukannya justru
membekali masing-masing dengan kekonyolan yang menjemukan.
Hot
Tub Time Machine 2 ini ibarat empat orang dengan status tamtama yang kehilangan seorang sersan untuk menuntun mereka, dimana
dalam hal ini sersan tersebut adalah John Cusack yang di film pertama mampu
memberikan pusat yang menarik. Dengan script
yang monoton, lelucon yang mayoritas miss karena ketiadaan pesona dari
karakter, Hot Tub Time Machine 2 akan
meningatkan kamu pada The Hangover Part
II, sebuah pesta pora yang monoton dan tidak mampu tampil lucu seperti film
pertamanya.
It sounds much better when viewed at 11 p.m. on a Friday night on cable. It is funny enough to stave off sleep and memorable enough to make me watch it the next time it flickered across my screen.
ReplyDelete