Tidak jarang sebuah
karya seni yang dapat meninggalkan kenangan begitu lama adalah mereka yang
menampilkan sebuah kesederhanaan, mereka yang tidak mencoba mengimpresi kamu
sebagai penikmatnya dengan segala macam cahaya yang menyilaukan melainkan
dengan beberapa goresan kecil yang akan membuat kamu mulai menjelajah fantasi
lebih jauh lagi. Itu yang berhasil dilakukan oleh animasi asal Jepang ini, The Tale of The Princess Kaguya, film yang semoga saja tidak
menjadi salam perpisahan dari Studio
Ghibli.
Seorang kakek tua
bernama Sanuki no Miyatsuko (Takeo Chii) pergi
ke sebuah hutan untuk menjalankan aktifitas rutinnya, mengambil bambu, tapi
ternyata hari itu merupakan hari yang special baginya. Sanuki menemukan sesosok makhluk hidup dari
dalam bambu yang baru saja ia ambil, makhluk menyerupai manusia dengan ukuran
tidak lebih dari telapak tangannya. Bersama dengan istrinya Ōna (Nobuko Miyamoto) makhluk tersebut
mereka namai Kaguya-hime (Aki Asakura). Tapi
ternyata Kaguya yang tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat itu punya
pesona yang tidak biasa, pesona yang menghasilkan masalah bukan hanya di
kalangan para pria petinggi kerajaan.
Gaya bercerita Isao Takahata memang terasa sedikit
berbeda dengan Hayao Miyazaki
sehingga harus di akui di bagian awal saya merasa sedikit sulit untuk merasa
klik dengan cerita dan juga karakter, murni menikmati keindahan animasi yang
seolah memberikan sihir menakjubkan layaknya sebuah lukisan cat air yang mampu
membuat banyak orang berdiri diam di depan mereka dalam waktu lama di sebuah
pameran. Ini indah, detail kecil dan besarnya ditangani dengan sangat
hati-hati, tidak mencoba keluar dari batasan yang ia ciptakan untuk terus
bermain-main dengan kesederhanaan yang anehnya berhasil membuat imajinasi saya
berputar-putar bersamanya. Cantik, seperti masuk kedalam sebuah negeri dongeng
di jaman Jepang kuno yang terus memancarkan kehangatan yang ia miliki, dan
hebatnya meskipun sederhana ia tetap terasa stylish dengan cara yang berbeda.
Nah, ketika visual
sudah menghipnotis ternyata giliran cerita yang mulai menjebak saya di dalam
cengkeramannya. Apa yang saya rasa seperti sebuah mondar-mandir belaka di awal
tadi ternyata menyimpan sebuah pesan sederhana namun tajam tentang kehidupan,
dan itu meninggalkan sebuah hit yang sangat membekas. The Tale of The Princess Kaguya ternyata tidak sama sederhananya
dengan visual yang ia miliki ketika kita berbicara tentang cerita, ada
kerumitan tanpa menghakimi yang Isao
Takahata ciptakan disini, sebuah petanyaan sederhana terkait hubungan
antara kebebasan dan hidup. Itu yang sangat saya suka, kita diberikan Kaguya
yang bermain-main dengan segala kelembutannya, kita di berikan beberapa
karakter pria yang mencoba merebut hatinya, namun dibalik itu semua tema utama
terus berdiri di pusat, apakah itu yang akan kamu lakukan dalam menjalani
hidup?
Ya, seperti itu
kira-kira yang saya rasakan dari film ini, sebuah animasi yang ternyata sangat
tricky dalam bercerita, ia tampak sederhana dan pemalas tapi setelah kamu
melangkah keluar meninggalkannya bukan hanya visual miliknya saja yang akan
membekas di ingatan kamu, namun fakta-fakta sederhana tentang kehidupan yang
Isao Takahata berikan juga dapat menghantuimu lebih lama. Saya bahkan tersenyum
sendiri ketika selesai berbincang dengan rekan saya dan kemudian sadar
bagaimana Kaguya yang tumbuh dewasa dalam waktu singkat di awal itu seperti
sebuah sindiran dari Isao Takahata
tentang bagaimana waktu ini berputar, pagi kemudian malam dan bertemu dengan
pagi lagi, itu menggelitik. Tapi bukan berarti ini merupakan sebuah animasi
yang berat, ia juga akan sangat mudah dinikmati penonton muda karena pesan yang
ia tinggalkan pada dasarnya seperti ikan, dinikmati mentah ia nikmat, namun
ketika kamu memutuskan untuk memasaknya ia akan terasa lebih nikmat.
Mungkin akan terasa
aneh mengapa saya justru banyak berbicara tentang kehidupan bukannya membahas
film ini lebih detail, karena itu yang saya rasa sangat menarik dari film ini
disamping menjaga segala kenikmatan dari detail yang ia miliki baik itu dari
cerita maupun visual. Ini sederhana, tapi dibalik kesederhanaan itu ia mampu
menciptakan dan meninggalkan impresi yang sangat jauh dari kesan sederhana bagi
penontonnya. Santai tapi tidak pernah berhenti memukau, The Tale of The Princess Kaguya seperti sebuah meditasi terkait
kehidupan yang penuh ironi dilengkapi dengan visual yang berani serta emosi
yang mumpuni. Cantik.
0 komentar :
Post a Comment