Film-film skala kecil
seperti A Girl Walks Home Alone at Night
ini kehadirannya selalu dinantikan setiap tahun oleh para penikmat film yang
sudah mengerti skema standard dari siklus film setiap tahun, dari flop session
di awal tahun, summer untuk blockbuster, dan menjelang akhir tahun dengan buzz awards season. Mereka memiliki
tugas menjadi penyegar dibalik siklus yang predictable tadi dan dengan
mencampur materi berani antara Iran
dan vampire serta unsur horror, romance, serta thriller, film ini berhasil menjadi
salah satu film skala kecil yang paling menyenangkan tahun lalu.
The
Girl (Sheila Vand) merupakan seorang wanita pendiam yang
tinggal di sebuah kota bernama Bad City,
memakai jubahnya dan dengan percaya diri melangkah tanpa rasa takut di gelapnya
jalanan malam hari yang mayoritas sepi tanpa tanda-tanda kehidupan. Uniknya The Girl sendiri bukan makhluk hidup
biasa karena ia merupakan seorang vampire berperawakan cantik yang dengan
tingkah santainya akan membuat orang-orang menilainya sebagai wanita kesepian
tanpa motivasi dibalik modus sesunguhnya yang The Girl lakukan, berburu mangsa.
Tampilan hitam dan
putih yang ia hadirkan kepada mata kita tidak sama dengan apa yang Ana Lily Amirpour berikan untuk
imajinasi kita, ia jauh lebih berwarna, terasa segar, sebuah drama tenang yang
manis. Kesuksesan utama terletak pada kemampuan A Girl Walks Home Alone at Night untuk menjadi kombinasi antara
substance dan style dengan manis, pusat utamanya yang sesungguhnya berisikan
komentar atau kritik tapi di sisi lain ia punya bagian yang terasa ringan dan
menjadi penyeimbang yang baik. Drama penuh misteri terjaga dengan pas di pusat
tapi disekelilingnya kita memperoleh komedi yang tepat dalam hal penempatan,
begitupula thrill dengan komposisi yang tepat dalam menemani karakter utama
bermain-main dengan penonton mengandalkan ambiguitas yang tertata rapi.
A
Girl Walks Home Alone at Night sebenarnya hanya
memiliki vampire dan kegelapan disekitarnya tapi materi sederhana itu berhasil
dijadikan menarik oleh Ana Lily Amirpour
karena ia handal dalam mempermainkan ambiguitas yang ia miliki. Vampire predator yang seolah ingin
melakukan pemberontakan, kesan penuh intimidasi menakutkan yang seolah menebar
ancaman dalam ketenangan, ada kekerasan tapi di lain sisi ada kesan ganjil yang
mengundang pertanyaan pada motif utama, rasa aneh yang terus digeser dengan
halus bersama gambar mencolok yang kontras serta music pop bercampu electro.
Dengan ketiadaan nama dari karakter utama semakin lengkap sudah kesan misterius
dalam menemani hal-hal yang sebutkan tadi, manis dan menarik tapi dicampur
dengan rasa penasaran serta waspada pada apa yang akan di lakukan oleh The Girl
selanjutnya.
Keberhasilan nilai
positif tadi untuk eksis juga tidak lepas dari penampilan Sheila Vand yang memikat. Alur yang tidak pernah terasa di kebut
itu dimanfaatkan dengan baik oleh Sheila Vand untuk menggoda kita para penonton
pada berbagai pertanyaan, dari siapa dia, apa yang ingin ia capai, apa yang
akan ia lakukan selanjutnya. The Girl
berhasil dijadikan oleh Sheila Vand sebagai sebuah karakter yang menghipnotis,
dari kesan polos, sensual, hingga menakutkan, ia tampak sedang berkeliling
melakukan penyamaran tapi kita juga dibuat oleh Ana Lily Amirpour seperti sedang melakukan hal yang sama, sedang
berada di posisi yang tidak begitu jauh dari The Girl untuk memperhatikan apa
yang sedang The Girl lakukan.
Dengan setting lembut
dan dingin yang ia gunakan film ini juga sangat mudah untuk terasa dingin bagi
mereka yang sejak awal tidak begitu klik dengan pesona dari karakter utama,
tapi bagi mereka yang mampu klik ini akan menjadi sebuah petualangan menarik
yang tidak akan berhenti membuat kamu waspada hingga akhir. Kesimpulan yang ia
berikan mungkin tidak memukau tapi cara ia mempermainkan penonton yang berhasil
menjadikan A Girl Walks Home Alone at
Night terasa memikat, ambiguitas layaknya Only Lovers Left Alive yang dipermainkan dengan intrik yang baik,
kadang terasa lembut tapi tidak jarang pula terasa menakutkan, sebuah sajian
yang percaya diri dalam menggoda sehingga terasa segar dan memorable. Segmented.
hai. gue pengen banget nontn film ini. lo nonton ini dimana? thaanks :)
ReplyDeleteKontributor nonton di US. :)
Delete