Film yang menjadi perwakilan Korea Selatan di kategori
Best Foreign Language Film pada ajang
Oscar mendatang ini bisa dibilang
seperti proyek dari Bong Joon-ho
(Memories of Murder, The Host, Mother) untuk menghidupkan ambisi lain yang
ia miliki, menciptakan sebuah petualangan ruang sempit layaknya Snowpiercer yang kini mencoba mengambil
setting didalam sebuah perahu yang terombang-ambing di lautan bersama
manusia-manusia yang dilanda masalah. Memang tidak semewah film terakhir tadi,
tapi Sea Fog (Haemoo) berhasil
menjadi versi "kusam" dari Snowpiercer dengan intensitas drama dan
ketegangan yang tidak kalah menariknya.
Krisis ekonomi yang terjadi pada akhir tahun 90-an
membuat sekelompok nelayan pukat mulai dilanda dilema, dimana kapal yang mereka
pakai terancam menjadi bagian dari upaya perampingan sang pemilik. Hal tersebut
memaksa kapten kapal, Cheol-joo (Kim Yoon-seok) mengambil
keputusan yang sangat riskan. Rasa putus asa menjadikan ia bersama dengan
krunya bersedia untuk bekerja pada seorang pengusaha lokal, tapi celakanya
pekerjaan mereka penuh resiko dan sangat berbahaya, mengangkut imigran illegal
dari China ke Korea Selatan.
Sebenarnya tidak ada yang special dari materi yang
dimiliki film ini, ceritanya sendiri bisa dikatakan standard dengan merupakan
penggabungan dari banyak elemen dalam kuantitas yang kecil, kita punya drama,
dia juga memberikan sedikit rasa thriller, dan salah satu hal penting dari film
Korea juga tidak ketinggalan, romance. Tapi yang menjadikan Sea Fog (Haemoo) terasa menarik, dan
mungkin pula menjadi alasan dari KOFIC
untuk memilihnya ketimbang A Hard Day, A
Girl at My Door, dan permata kecil bernama Han Gong-ju itu karena hal-hal kecil tadi berhasil di mix dengan
manis sehingga Heamoo punya appeal yang lebih besar dalam menarik perhatian
penonton mainstream tanpa harus mengorbankan isi yang ia bawa.
Ya, A Hard Day
mungkin terlalu ringan atau fun, Han Gong-ju sendiri terasa sedikit berat pada
isi, sedangkan Heamoo punya
keseimbangan diantaranya. Bersama dengan Bong
Joon-ho, sang sutradara Shim Sung-bo
berhasil menulis ulang kisah dari stage
play dengan nama yang sama ini untuk menciptakan drama ruang yang mampu
memberikan penonton gejolak menarik untuk mereka amati dibalik keterbatasan
ruang yang ia miliki. Ada hal menyenangkan, kegembiraan yang terus mampu
memberikan keseimbangan pada fokus utamanya di sisi drama yang suram dan
mengerikan itu, bergerak lambat dan perlahan semakin cepat untuk bergerak lurus
kedepan, Haemoo punya banyak tahapan
yang saling menyambung yang membawa penontonnya seperti terus naik level,
seperti ombak di lautan, dari
petualangan yang ringan perlahan masuk kedalam survival yang jauh lebih keras.
Yang menjadi nilai positif terbesar dari Haemoo adalah ia mampu memberikan
penontonnya cerita yang dinamis, dan itu hadir setelah ia berhasil membuat kita
seolah menjadi salah satu kru di dalam kapal itu. Ya, seperti Snowpiercer, ada hal-hal mengerikan
dengan karakter yang lusuh dan kusam serta terjebak dalam rasa putus asa,
taruhannya ada pada masa depan tapi ia seperti bergerak tanpa tujuan, sebuah character driven yang selalu mampu
mencengkeram penonton bersama perasaan bingung, cemas, dan tegang, yang silih
berganti hadir. Haemoo punya momen tenang yang dapat menyayat hati, tapi selain
itu ia juga telha dipersenjatai dengan berbagai kejutan, dari komedi hingga
sedikit kekerasan dalam komposisi yang pas, narasi memang terasa liar tapi
kehalusan yang ia tampilkan memberikan sensasi yang mampu menjaga daya tarik
cerita.
Tentu saja tidak semegah Snowpiercer, tapi berbicara tentang keintiman dan intensitas yang
ia berikan ketika membangun karakter dan masalah mampu memberikan sesuatu yang
menarik untuk penonton amati. Sektor akting mungkin hanya Kim Yoon-seok yang bersinar, serta Han Ye-ri yang mampu mencuri momen, tapi dengan pergeseran warna
cerita yang liar namun terkendali sehingga tidak bergerak terlalu jauh untuk
menjadi terlalu bodoh atau terlalu serius, serta setting yang menunjang
terbangunnya sensasi dan emosi yang menarik bagi penonton untuk seolah berada
disamping karakter bersama gambar-gambar ruang terbatas yang pas itu, Haemoo berhasil menjadi sebuah drama sederhana
yang menyenangkan. Good luck South Korea!
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePaaaass banget buka blog ini sengaja mau cari review beberapa film korea salah satunya ini sebelum ditonton, ternyata ada di page one! Masih blm siap nnton gegara Park yoochun yg tidak polos disini *salah fokus*
ReplyDeleteMin, film korea Cart blm ada ya. Sama film runway cop sepertinya tidak ada.
Lah, salah fokus. lol
DeleteCart belum ada, kalau Runaway Cop sudah ditonton, tapi ngak di review. :)