"Keep telling yourself it's just a game."
Mencoba untuk meraih sesuatu yang berada diluar
kemampuan kita memang bukan hal yang salah, orang-orang menyebutnya sikap
optimis, tapi bukankah tidak ada salahnya juga untuk bersikap realistis,
mencoba meraih hasil terbaik yang dapat diberikan oleh kemampuan kita,
ketimbang harus mencoba terlalu jauh dan menghasilkan sesuatu yang buruk. Ouija mengalami itu, film horor yang
gagal menjadi horor, produced by The
Texas Chainsaw Massacre producer, Insidious producer, and Transformers
director.
Kematian temannya yang bernama Debbie (Shelley Hennig) meninggalkan rasa penasaran pada Laine (Olivia Cooke), yang lantas
berpikir bahwa aksi bunuh diri tersebut. Suatu ketika ia tersandung papan Oujia
di kamarnya, dan muncul ide untuk mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya
tadi. Bersama adiknya Sarah (Ana Cato),
pacarnya Trevor (Daren Kagasoff),
temannya Isabelle (Bianca A. Santos),
dan pacar Debbie, Pete (Douglas Smith),
mereka memutuskan untuk menggunakan papan Ouija itu dengan harapan dapat
melakukan kontak dengan Debbie.
Ouija ini adalah film horor yang terlalu ambisius, karena Stiles White tahu kalau cerita yang ia
tulis bersama Juliet Snowden itu
sudah terasa lemah, tapi bukannya memilih bermain aman untuk setidaknya menjadi
hiburan horor dangkal yang efektif, ia justru mencoba menjadikan Ouija tampak
kompleks dengan semua keterbatasan yang ia punya. Bukan berarti tidak punya
potensi, tapi Ouija sedari awal memang tidak dilengkapi dengan materi yang
mumpuni untuk mendukung ambisi Stiles
White tadi, jadi ketimbang melihat cerita horor dengan berbagai elemen
seperti karakter, cerita, hingga hal-hal klasik itu saling bantu, penonton
mungkin akan sulit menjauhkan kernyitan dari dahi mereka karena elemen-elemen
tadi akhirnya saling bentrok, sehingga Ouija
terus jatuh semakin dalam.
Bukan berarti ia tidak mencoba bangkit ya, tapi cara
yang digunakan Stiles White untuk
mencapai hal tersebut itu yang salah. Ouija
punya dua hal paling berbahaya jika sebuah film horor tidak memilikinya sejak
awal, membentuk imajinasi penonton kalau akan ada sesuatu yang menakutkan
hadir, dan kedua karakter yang sangat lemah. Itu merupakan tuntutan paling
dasar, cerita tidak selalu menjadi masalah terbesar dari sebuah film horor,
yang terpenting buat penonton tersenyum bahagia dengan cara takut-takuti mereka
dengan baik. Hal tersebut mungkin akan berhasil dilaksanakan oleh film ini jika
kamu merupakan penonton yang mencintai jump scare dari sebuah horor, tapi jika
kamu bukan salah satunya maka bersiaplah menghadapi 89 menit yang membosankan.
Ya, membosankan, awalnya baik, premis dari ceritanya
sendiri tidak begitu layak untuk dipermasalahkan, tapi cara mereka dibangun itu
yang melelahkan. Ouija seperti coba
dibuat agar tampak misterius, mencoba berlama-lama dalam mengembangkan cerita,
memberikan misteri yang berbelit-belit dengan harapan penonton dapat ikut
merasakan ancaman yang dialami karakter, tapi masalahnya itu sejak awal ia
sendiri sudah tidak mampu memberikan hal-hal yang dapat menunjang agar penonton
merasa terlibat dalam cerita. Cerita tidak pernah berkembang menjadi menarik,
dan ketika kamu sudah mulai kehilangan ketertarikan pada mereka beberapa
kejutan yang hadir itu jatuhnya menjadi konyol. Hal lainnya adalah karakter itu
sendiri, lebih sering di berikan dialog membosankan yang membuat sulit untuk
merasa peduli ketika mereka sedang berada dalam bahaya.
Jika saja Stiles
White sadar dengan materi yang punya dan lalu berani untuk mengecilkan misi
yang ia bawa, Ouija mungkin saja bisa
menjadi horor yang efektif, karena dengan begitu cerita akan terasa efektif dan
tajam, serta karakter akan mendapatkan perhatian yang lebih besar, bukan
sekedar menaruh mereka kedalam masalah dan kemudian melakukan hal-hal konyol
yang perlahan jadi terasa menjengkelkan. Hanya menginginkan jump scare klasik? Film ini
mungkin bisa memuaskan kamu. Menginginkan lebih dari sekedar jump scare? Ini bukan pilihan yang tepat.
Kaga serem, tapi lumayan bikin jantungan :))
ReplyDeletetapi tiap adegannya itu predictable, mudah kebaca banget
jadi kalo ada yg ngagetin udah tau pasti :)
skor: 6.5 / 10
Lane nya kaku banget
ReplyDelete