Awalnya tidak ada ekspektasi yang begitu besar pada
film ini, namun ketika menampilkan perkenalan yang bergitu cepat mencuri atensi
itu, kemudian memberikan kejutan kecil setelahnya, lalu berlanjut dengan
kejutan lain yang bahkan hadir dengan cara yang lucu dan menyenangkan, bukan
hanya sebatas tertarik tapi saya langsung terjebak dalam berbagai masalah yang
mendatangi karakter itu. A Hard Day,
non-stop troubles and surprises rollercoaster.
Ditinggal oleh sang istri bukan menjadi satu-satunya
masalah yang dihadapi seorang detektif bernama Go Geon-soo (Lee Sun-kyun), karena karir miliknya juga sedang
berada dalam bahaya. Bersama beberapa rekannya seperti Detective Choi (Jung Man-sik) dan pimpinan mereka (Shin Jung-geun), Go Geon-soo terancam
sebuah hukuman berat yang berasal dari uang dalam jumlah besar yang ia
sembunyikan, dan ia diminta untuk datang ke kantor dan menyelesaikan masalah
tersebut. Namun situasi yang sudah cukup buruk itu ternyata tidak berhenti
sampai disana.
Suatu malam Go Geon-soo menciptakan masalah yang lebih
besar. Saat dalam perjalanan menuju pemakaman ibunya, ia terlibat dalam
berbagai insiden lalu lintas, dari yang melibatkan sesama polisi hingga seorang
pria yang tidak dikenal. Go Geon-soo menabrak seorang pria dengan kecepatan
tinggi, dan pria tersebut mati di tempat kejadian. Rasa cemas yang sudah tinggi
ternyata semakin memperburuk situasi bagi Go Geon-soo, karena berbagai
keputusan yang ia ambil dalam upaya untuk menghapus jejak dari tindakan
kriminal itu justru menghasilkan masalah dan tekanan yang lebih besar.
Ini adalah salah satu film paling mengejutkan yang
saya tonton tahun ini. Bagaimana tidak, ketika anda telah menaruh sikap
underestimate padanya tapi kemudian berbagai eksekusi efektif dan sederhana
yang ia berikan seketika langsung membuat anda merasa senang seperti seorang
anak kecil yang tiba-tiba mendapatkan hadiah segelas es krim. Kim Sung-Hoon memberikan sentuhan yang
manis di awal, kita seperti diajak untuk berlari, kemudian berhenti, ternyata
harus kembali berlari, dan berhenti lagi, terus berulang hingga akhir. Ada
masalah, kemudian ketika kita berhenti karena merasa masalah itu sudah selesai
ternyata ada masalah lain yang menghampiri, dan dari sana kita berlari lagi
untuk menghindari masalah tadi, mereka ditampilkan dalam penempatan yang terasa
presisi.
Hal tersebut yang menjadikan dibalik perputaran
masalah yang sederhana itu film ini tidak pernah berhenti tampil menarik,
karena ia bercerita dengan dinamis, konsep dari konsekuensi dari tindakan yang
kita lakukan itu dikemas dengan cerdik, komposisi yang ia tawarkan terasa
padat, dan hal tersebut dibungkus dalam alur yang seperti paham mempermainkan
momentum. Ada yang bergerak cepat, tidak sedikit pula yang sedikit lambat,
memang sesekali terkesan berbelit-belit tapi cerita sendiri tidak pernah terasa
stuck, terus didorong maju tanpa pernah melupakan apa yang ia menjadikan ia
menarik dibagian awal tadi, berbagai kejutan yang menarik, dari drama polisi
hingga hal-hal absurd yang tidak pernah meninggalkan humor meskipun ia sedang
bermain-main di materi dengan nada gelap.
A Hard Day mampu membuat penontonnya tertawa didalam cerita yang
menyedihkan, tapi juga berhasil membuat mereka merasa simpati pada penderitaan
karakter utama ketika berbagai humor sedang beraksi. Seperti sebuah satire
memang dengan fokus utama pada pola kehidupan manusia, terlebih dengan
keberadaan isu kecil yang menggunakan hubungan dan kemudahan antar polisi
didalam cerita, mereka berhasil menggelitik dengan efektif, tapi tidak
mengganggu fokus utamanya untuk memberikan penonton berbagai thrill dalam
tahapan yang terkendali dengan baik itu. Ya, thrill, membangun ketegangan
menjadi fokus utama film ini, dan uniknya tanpa mereka sadari penonton akan
mulai ikut menerka apa yang akan karakter utama lakukan selanjutnya, dan ketika
terasa menyenangkan ketika prediksi itu ternyata meleset dengan penggunaan gimmick yang tidak menjengkelkan.
Bukan berarti tidak ada minus memang, dan meskipun
terasa menyenangkan ia tetap saja jauh dari kesan megah ketika telah berakhir.
Permasalahan film ini berasal dari upayanya untuk mengembangkan cerita,
menciptakan ruang untuk intrik dan kejutan, karena meskipun plot di jaga tetap
bergerak kencang bersama berbagai twist itu ada kesan terputus-putus diantara
mereka. Ya, rollercoaster memang,
tapi jalinan diantara plot kurang halus, meskipun faktanya tidak memberikan
gangguan yang berarti mengingat penonton sendiri terus disibukkan dengan
perputaran masalah serta rasa penasaran pada apa yang akan terjadi selanjutnya.
Itu yang menyenangkan, A Hard Day
tahu akan hadir beberapa minus dari keputusan yang ia ambil, tapi ia juga
cerdik dalam menutupi minus tadi agar tidak menjadi atensi utama penontonnya.
Disamping hal teknis, karakter juga punya peran
penting pada keberhasilan film ini menjadi salah satu hit di box-office Korea tahun ini.
Karakterisasi Go Geon-soo sangat
efektif, ia tidak digali terlalu dalam karena memang hal tersebut tidak begitu
dibutuhkan mengingat ini terasa sangat jauh dari upaya menjadi sebuah studi
karakter, berikan ia materi yang cukup untuk membuat penonton merasa peduli
dengannya, dan kemudian gunakan ia dengan tepat, itu cukup. Lee Sun-kyun berhasil menjalankan
tugasnya itu, meskipun mondar-mandir dalam gerak cepat ia tidak pernah
menjadikan Go Geon-soo kehilangan daya tariknya, malah rasa penasaran semakin
bertumbuh. Tik-tok yang ia bangun dengan pemeran pendukung yang memang
ditempatkan sebagai pemanis itu juga bekerja dengan tepat.
Overall, A Hard
Day adalah film yang memuaskan. A
Hard Day adalah sebuah kritik yang dikemas dengan cara yang menyenangkan,
cerdik, penuh energi, dinamis, dan terkendali, mampu mempertahankan tekanan
pada konflik utama dengan mengikutsertakan berbagai twist, intrik, dan kejutan
menyenangkan yang tersaji dengan efektif, mengolah gimmick hingga tidak terasa
mengganggu, hingga menebar ketegangan dan sensasi tanpa pernah lupa bagaimana
cara membuat penontonnya tersenyum dengan humor-humor kecil yang tepat guna
itu. Tetap punya beberapa kelemahan, tapi kemampuannya membuat penonton ikut
bergembira jelas menjadikan A Hard Day
sebagai salah satu film paling mengejutkan di tahun ini. Segmented.
Baru aja nonton film ini... geregetan rasanya haha
ReplyDeleteMin blh request gak? Review movinya cha tae hyun yg judulnya Slow Video, tahun 2014:)