26 October 2014

Movie Review: Begin Again (2014)


"But are we all lost stars trying to light up the dark?"

Hal ini mungkin akan terkesan sedikit drama, namun saya percaya bahwa semua manusia terlahir untuk menjadi bintang. Namun mengapa ada orang yang berhasil dan ada juga pula orang-orang yang bertemu dengan kegagalan? Sederhana, karena mereka belum mampu mengalahkan kegelapan dengan sinar yang mereka miliki. Konsep tersebut yang dibawa oleh film terbaru dari sosok dibalik romansa musik yang manis bernama Once ini. Begin Again, a warm and soulful marriage between music and life story. Healing with music.

Pria bernama Steve (James Corden) memberikan sebuah momen yang mungkin akan dikenang lama oleh Gretta James (Keira Knightley), wanita yang kala itu sedang duduk diam dengan wajah masam dan secara tiba-tiba diminta oleh Steve untuk naik keatas panggung setelah ia selesai bernyanyi. Gretta diminta untuk menyanyikan salah satu dari sekian banyak lagu yang telah ia tulis, dan dengan sebuah gitar ditangannya ia terpaksa melakukan permintaan itu. Respon pengunjung dingin, lagu Gretta seperti kurang klik dengan apa yang mereka harapkan, tapi tidak bagi Dan Mulligan (Mark Ruffalo).

Pria dengan tampilan kusut yang datang kedalam bar bersama masalah besar terkait pekerjaannya itu justru melihat potensi yang sangat besar pada Gretta, dan kemudian menawarkan kartu nama dan tawaran rekaman kepada Gretta. Tapi masalahnya adalah mereka merupakan dua sosok yang sama-sama berada dalam kondisi sedang mencoba untuk memulai kembali kehidupan mereka, Mulligan pada sisi finansial serta keluarganya Violet (Hailee Steinfeld) dan Miriam Hart (Catherine Keener), sedangkan Gretta bersama perasaannya terhadap Dave Kohl (Adam Levine), sang mantan kekasih yang telah populer di industri musik.


Seperti lagu utama berjudul Lost Stars yang dinyanyikan oleh Adam Levine itu, John Carney kembali mencoba menawarkan sebuah pesan sederhana dengan menggunakan kombinasi antara drama dan musik untuk saling bantu memutar-mutar emosi penontonnya di karya terbarunya ini. Begin Again seperti healing with music, penggambaran dari manusia-manusia yang sedang berhadapan dengan masalah besar dalam hidup mereka, mulai sulit untuk menemukan jalan agar dapat move on ke dalam kehidupan yang lebih baik, kemudian pertemukan mereka kedalam satu arena untuk saling bantu dan saling menyembuhkan dengan menggunakan musik sebagai senjata utamanya. Sangat sederhana, tapi sama seperti yang pernah diberikan oleh Once, ketika ia telah berakhir ada kehangatan dan pesona yang kuat dari pesan yang ia bawa itu.

Kekuatan utama Begin Again adalah karena ia mampu membuat penonton seolah menjadi bagian dalam kehidupan karakter, merasa simpati hingga empati pada polemik yang mereka hadapi. Kita tahu ada karakter yang sedang rusak diawal, dan berkat script yang terbentuk dengan manis itu fokus kita pada konflik utama masing-masing karakter tetap stabil berada di posisi terdepan, namun dari sana kita juga diberikan sebuah proses dimana karakter mulai digerakkan untuk menemukan dan menuju arah yang lebih baik dalam kehidupannya. Ya, dengan cermat John Carney menarik karakter untuk bertumbuh, perlahan mereka mulai sembuh, dan ketika itu terjadi penonton akan dengan mudahnya merasa gembira dan seolah ikut bergoyang bersama ketika karakter-karakter tadi mulai melakukan pesta mereka lewat lantunan lagu-lagu yang kembali digunakan dengan sangat cantik oleh John Carney.


Seperti yang disebutkan diawal tadi, ini bukan hanya tentang kehidupan dan cinta yang disampaikan dalam bentuk drama bersama dialog-dialog menawan yang mampu memutar-mutar materi klise tadi untuk tampak manis, tapi disisi lain ia juga punya musik yang bukan hanya menjadi pelengkap atau pemanis belaka, namun juga menjadi salah satu nyawa penting cerita. Soulful, mungkin itu kata sederhana yang dapat menggambarkan musik dalam film ini, ia tidak pernah di set untuk total benar-benar mencuri atensi penonton dengan tampil mewah, ia dikemas dengan sederhana, seolah dijaga untuk tampil efektif yang pada akhirnya akan menjadi kejutan bagi penonton lewat kontribusi mereka, baris lirik yang jika dicermati seperti sebuah ungkapan perasaan dari karakter, dibalik irama yang sangat mudah dinikmati ia juga punya sebuah makna yang tajam.

Kehadiran musik seperti pelengkap rasa manis yang dimiliki oleh Begin Again, drama ia tampil kuat, beberapa hal yang jauh lebih ringan seperti lelucon juga muncul dalam  kadar yang pas, dan mereka dilengkapi dengan musik yang meskipun santai dalam balutan modern itu tetap mengandung makna yang thoughtful. Like a Fool, Tell Me If You Wanna Go Home, mereka bukan hanya bertugas membuat penonton bergoyang dengan irama catchy tapi ikut menyokong karakter untuk bergerak keluar dari rasa putus asa, sentuhan akustik yang tidak hanya berhasil di blend dengan sangat baik bersama warna pop, namun juga terasa presisi ketika mereka disuntikkan kedalam cerita, ikut menggambarkan konflik dan perasaan tanpa harus terasa terlalu sentimental, dan yang terpentin kehadirannya tidak menjadi duri dalam daging, bersama dengan drama mereka punya kombinasi yang manis namun tetap kuat ketika tampil di segmen mereka masing-masing.


Bukan berarti Begin Again tidak memiliki minus memang, karena dengan kemilau yang lebih besar ketimbang Once itu keputusan untuk menjaga kisah tetap sederhana mungkin akan memberikan hook yang tidak sama kuatnya seperti kakaknya itu. Bagi mereka yang kesulitan untuk klik dengan irama yang John Carney berikan tidak menutup kemungkinan ketika cerita sudah jauh berjalan mereka akan merasa lelah, tapi tidak bagi mereka yang melakukan sebaliknya, terlebih dengan chemistry antar karakter yang mumpuni. Mereka punya power likeable yang kuat, Keira Knightley mampu memberikan rasa sakit dan semangat untuk maju dari karakternya, dan suaranya juga mampu memberikan kejutan, sedangkan Mark Ruffalo cenderung pada bagaimana ia mengendalikan drama dengan cara yang eksentrik yang menarik itu, dan Adam Levine cukup berhasil menjadi alarm pada konflik yang terus hidup.


Overall, Begin Again adalah film yang memuaskan. Sebuah kisah tentang kehidupan yang lembut dan charming disampaikan dengan ikut melibatkan musik, bukan hanya menjadikan mereka sebagai pendamping dan pelengkap belaka, namun juga punya peran yang sama besar dengan drama yang efektif serta sedikit humor itu untuk membawa penonton kedalam healing with music, proses dimana karakter menyelesaikan masalah didalam hati, pikiran, dan jiwa mereka dan kemudian berusaha untuk bergerak maju dalam kehidupan mereka. Dengan pesona yang sama besar ini terasa tidak setajam Once memang, tapi jika ditanya apakah Begin Again sama kuatnya dalam hal memorable, jawabannya adalah ya. Manis.


3 comments :

  1. Ini film yang bagus dan sangat menghibur. Menurut saya ada tiga klimaks di film ini.

    Pertama, saat Gretta menyanyikan lagu ciptaannya (A Step You Can’t Take Back) di bar dan Dan Mulligan yang kebetulan ada di situ, mendengarkan lagu tersebut sambil membayangkan aransemen lengkap lagu itu dengan alat-alat musik yang bergerak sendiri mengiringi nyanyian Gretta.

    Kedua, saat anak dari Dan, Violet berani unjuk kemampuan bermain gitarnya di saat Gretta dan bandnya memainkan lagu Tell Me If You Wanna Go Home di atap apartemen waktu malam.

    Ketiga, saat pacar dari Gretta, Dave yang sedang perform di atas panggung menyanyikan lagu Lost Star menceritakan sedikit tentang lagu tersebut sambil berharap Gretta mau datang untuk menemaninya bermain di atas panggung.

    Review Anda bagus. Berkunjung juga ke blog saya ya.

    http://adityakuyaya.blogspot.com/

    ReplyDelete