"Something unspeakable is happening to Jane Harper."
Horror sesunguhnya merupakan salah satu genre yang
memiliki tugas cukup mudah jika dibandingkan dengan genre lainnya. Ada dua
kunci, tarik penonton untuk bergabung bersama rasa takut, kemudian jaga agar
mereka tidak keluar dari kondisi tadi, bahkan akan lebih mengasyikkan jika
menjebak mereka jauh lebih dalam. Sayangnya film ini kurang mampu melakukan
syarat penting tadi, The Quiet Ones, just
a quiet horror.
Seorang Professor bernama Joseph Coupland (Jared Harris) berniat melakukan penelitian untuk
membuktikan salah satu isu yang selalu menjadi perdebatan menarik, apakah hantu
itu eksis atau tidak? Bersama dengan dua mahasiswanya, Krissi (Erin Richards) dan Harry
(Rory Fleck-Byrne), serta bantuan dari Brian
McNeil (Sam Claflin), Coupland memilih untuk membuktikan hal supernatural
tadi dengan membuat dokumentasi dari seorang wanita muda bernama Jane Harper (Olivia Cooke), sosok yang
mengalami fenomena aneh.
Jane Harper telah mengalami gangguan psikologis kelas
berat, selalu bersama dengan sebuah boneka ia merasa di ikuti oleh sesosok
gadis yang telah mati, Jane bahkan mengunci dirinya didalam sebuah ruangan
bersama lantunan musik rock dalam volume yang sangat tinggi untuk mencegah agar
dirinya tidak tertidur. Suatu ketika kondisi Jane semakin memburuk, menciptakan
situasi yang menjadikan Coupland bersama timnya mulai goyah dengan sikap
mereka, mulai mempertanyakan keselamatan mereka.
Sebenarnya sinopsis diatas tadi secara struktur sudah
dapat menjadi wakil untuk menggambarkan apa yang diberikan oleh kisah yang
ditulis oleh John Pogue dan timnya
ini. Potensial, tidak peduli seberapa klasik dan standardnya ia dibentuk harus
sulit untuk membantah tidak ada rasa tertarik dari apa yang akan diberikan dan
terjadi pada penelitian tersebut. Yap, The
Quiet Ones berhasil melakukan syarat pertama yang disinggung di paragraph
pembuka tadi, seolah akan ada sebuah presentasi yang menarik dari ide menarik
yang menggunakan pertanyaan sederhana terkait hantu dan supranatural itu,
ekspektasi awal yang hadir adalah The
Quiet Ones akan memberikan horror yang mempermainkan pikiran penontonnya.
Nay, ekspektasi tadi ternyata salah besar. Penyebab
utamanya adalah upaya John Pogue
untuk menjadikan ini tampak kompleks, tampak rumit, ia memang berhasil mencuri
antisipasi dari penonton, menciptakan ketegangan dengan berbagai cara umum
seperti benturan hingga permainan pintu, tapi disisi lain keputusannya untuk
mencoba menjadikan anda agar tidak memiliki waktu lama untuk tenang dan
kemudian terus bergerak dengan tensi tinggi tidak disertai dengan pesona yang
menarik. Yap, anda ditarik, ditunda, kemudian, di ulur, setelah itu diserang
dengan kejutan, kombinasi itu hadir disini dalam kondisi yang canggung,
kegelisahan yang ia coba suntikkan tidak punya dinamika yang menarik, dan itu
semakin kacau karena disisi lain ia juga tidak pernah berhenti untuk mencoba
rumit di cerita.
Ya, lengkap, The
Quiet Ones mencoba tampil memikat tapi ia tidak mampu menjadikan materi
yang ia miliki terasa memikat. Pada akhirnya ambisi besar itu menyebabkan film
ini seperti terbebani, ia punya dua misi yang ingin ia capai namun menjadi
sumber dari pecahnya fokus yang ia punya. John
Pogue kurang mampu membentuk urutan berisikan kombinasi yang seimbang
antara elemen cerita bersama elemen dimana mereka mencoba menakut-nakuti, tidak
heran rasa frustasi sering kali hadir, rasa jengkel ketika mereka terus
berupaya menahan dan menunda seolah ada sesuatu yang besar di bagian
selanjutnya yang celakanya juga hadir dengan kualitas dan pola yang sama.
Benar, setengah hati yang melahirkan rasa frustasi.
The Quiet Ones mungkin dapat tampil lebih baik andai saja ia mau
sedikit menekan ambisi untuk kemudian memberikan kesempatan salah satu dari dua
elemen utama miliknya memiliki kesempatan yang lebih besar. Masalah tersebut
yang menyebabkan film ini sering terasa terputus-putus, dikombinasi gerak
lambat bersama momen-momen mengejutkan yang dimasukkan dengan semangat yang
terlalu tinggi seolah tanpa kompromi, hal yang menyebabkan mereka tampak sama
dan biasa serta gagal menjalankan tugasnya untuk membentuk suasana mengerikan.
Potensi mereka seperti terbuang percuma, penyebabnya adalah niat John Pogue
untuk menjadikan film ini tampil dengan tensi yang tidak biasa yang celakanya
ia bangun hanya dengan bermodalkan sebuah plot tipis minim pesona.
Overall, The
Quiet Ones adalah film yang kurang memuaskan. Daya tarik yang ia miliki
hanya tampil pada bagian premis, karena dengan ambisi tinggi tanpa disertai
eksekusi yang cermat, terkadang berlebihan, tidak jarang pula terasa setengah
hati, The Quiet Ones jatuh dari
awalnya sebagai horror potensial untuk tampil mengerikan menjadi petualangan
suam-suam kuku yang miskin pesona dan cenderung monoton.
0 komentar :
Post a Comment