"They call themselves the Guardians of the Galaxy. | What a bunch of a-holes."
Saat pertama kali Marvel
mengumumkan akan hadirnya Guardians of
the Galaxy yang terlintas di pikiran saya waktu itu adalah pertanyaan
“untuk apa?” Mereka sudah punya The
Avengers, empat diantara anggota tim itu bahkan sudah punya film mandiri
masing-masing. Sempat pesimis pada film ini dengan penilaian ini hanya upaya
Marvel untuk meraih keuntungan semata, tapi kalau kamu punya pemikiran yang sama
segera buang jauh-jauh hal itu, karena dengan konsep yang jauh lebih ringan Guardians of the Galaxy berhasil menjadi
film terbaik Marvel setelah The Avengers,
bahkan nearly side by side.
Peter Quill (Chris Pratt), pria dengan panggilan Star-Lord yang dibesarkan oleh
kelompok pencuri bernama The Ravagers
sejak ia masih kecil harus masuk kedalam sebuah masalah. Sebuah bola bernama Orb yang ia curi ternyata menjadi
incaran Ronan (Lee Pace), anggota
Kree yang hendak menghancur musuh-musuhnya. Hal itu yang memaksa Quill untuk
bergabung bersama dengan Gamora (Zoe
Saldana), Dax (David Bautista), Rocket (Bradley Cooper), dan Groot (Vin Diesel), membentuk sebuah tim
aneh untuk berusaha menggagalkan usaha Ronan.
Kalau anda mengikuti Marvel Cinematic Universe beberapa diantara mereka tampak mulai di
set untuk sedikit merubah gaya mereka menjadi sedikit lebih serius dalam
bercerita meskipun tidak begitu ekstrim. Hal itu yang menjadikan cerita yang
ditulis oleh James Gunn dan Nicole Perlman ini terasa menyenangkan,
karena Guardians of the Galaxy
seperti ingin menjadi film superhero yang murni ingin agar kehadiran mereka
sebagai tempat bersenang-senang, tentu saja tetap dengan mengemban tugas
sebagai sumber waralaba serta membuka potensi untuk semakin memperluas Marvel Cinematic Universe sendiri. Pola
yang dipakai sama, beberapa bahkan hafalan, tapi Marvel kembali berhasil
memberikan pukulan kepada mereka yang telah pesimis sejak awal.
Benar, termasuk saya pastinya, dan ketika ekspektasi
kamu tidak begitu tinggi rasa puas yang kamu dapatkan akan menjadi sebuah
kejutan yang tak terlupakan. Guardians of
the Galaxy masuk kedalam kategori itu, sinopsis berisikan orang buangan, tanaman, hewan,
bersatu untuk berjalan dalam pola yang klasik, melarikan diri, kemudian mencari
target, dan dibumbui dengan sedikit hal personal, bukan hanya tampak tapi
memang ceritanya itu sendiri terasa standard bahkan mungkin akan terasa
murahan, tapi keputusan untuk tidak menjadikan ini terlalu serius berhasil
menghapus kemampuan hal tadi untuk mengganggu penontonnya bersenang-senang.
Tapi tunggu dulu, itu memang telah di set oleh Marvel, menjadi menyenangkan tanpa harus tampil terlalu serius.
Ya, sangat mudah untuk menilai bahwa Guardians of the Galaxy tidak memberikan
petualangan yang terlalu serius, plot murahan dan sedikit kurang konsisten,
karakter yang tidak begitu kuat ketika berdiri sendiri dan seolah murni
mengandalkan ciri khas yang mereka punya untuk menarik perhatian, beberapa
karakter dan tujuan bahkan terasa terbuang akibat kesan terburu-buru yang
hadir. Tapi Guardians of the Galaxy
punya nyawa, punya pesona yang mereka bentuk dari chemistry antar karakter,
tik-tok yang mereka punya baik, dialog berisikan banyak humor juga mayoritas mampu
bekerja, memang akan terkesan dangkal tapi Guardians
of the Galaxy berhasil membuktikan bahwa sebuah film superhero bisa menjadi
hiburan yang menyenangkan hanya dengan mengandalkan keunikan yang mereka punya.
Para aktor juga layak mendapatkan kredit. Chris Pratt yang menjadi pemimpin sangat
berhasil tampil seimbang, bisa lucu dengan hal-hal sarkasme, tapi juga mampu
menciptakan kesan tangguh dari karakternya. Tim antagonis seperti Lee Pace dan Karen Gillan juga tidak begitu buruk, bisa memberikan tekanan dari
sisi lain pada cerita. Yang menarik disini adalah pengisi suara, Vin Diesel yang monoton tapi menjadikan
momen karakternya termanfaatkan dengan baik, serta Bradley Cooper dengan suaranya yang terasa sangat hidup terutama
pada momen humor.
Guardians of the Galaxy dalam sebuah kalimat, sangat menyenangkan. Chemistry dari ensemble cast yang
berkembang dengan baik berhasil menutup nilai minus yang dimiliki aksi
mondar-mandir cerita yang sesungguhnya tidak begitu buruk, ditemani dengan
beberapa pemandangan dan sinematografi berkat kinerja CGI yang oke, keseimbangan sisi roman, drama, dan komedi dengan
humor-humor miliknya yang lezat, terima kasih layak diberikan kepada Marvel karena sikap mereka untuk tidak
menerapkan aturan yang begitu ketat pada kemasan ini kita dapat memperoleh
petualangan luar angkasa yang seru, lucu, dan sangat menyenangkan.
0 komentar :
Post a Comment