"My worst fear is to OD on a recreational drug."
Seth MacFarlane merupakan sosok yang kreatif dalam hal imajinasi, dari Family Guy, American Dad!, dan The Cleveland Show semuanya berhasil ia
bentuk menjadi show yang menyenangkan, dan kesuksesan penuh kejutan yang
diberikan oleh Ted dua tahun lalu semakin memperluas karirnya menjadi penulis
dan sutradara bukan hanya sebatas pengisi suara. But success can make you blind, uncontrolled ambition and obsession can
give you a bad thing.
Karena sikap pengecutnya, sheep farmer bernama Albert Stark (Seth MacFarlane)
dicampakkan oleh kekasihnya Louise
(Amanda Seyfried) yang
lebih memilih Foy
(Neil Patrick Harris)
karena dapat memenuhi obsesinya. Albert kemudian memutuskan untuk pindah dari Arizona ke San Francisco, namun kehadiran penjahat mematikan bernama Clinch Leatherwood (Liam Neeson) merusak rencana tadi, membuat Albert bertahan dan kembali
harus berjuang di lingkungan yang punya banyak cara menghadirkan kematian, serta
mempertemukannya dengan wanita bernama Anna
(Charlize Theron).
Dari sinopsis tadi saja film ini sudah kelihatan aneh,
dan memang bukan hal yang aneh karena orang-orang yang berada dibelakangnya, Seth MacFarlane, Alec Sulkin, dan Wellesley, juga membawa misi sederhana yang
aneh, menggambarkan bagaimana tekanan dan bahaya dari kehidupan di Wild West
dengan cara bersenang-senang. Yang pertama itu awalnya cukup berhasil, yang
terakhir tidak, gagal total malah. Ekspektasi tinggi pada Seth MacFarlane di awal film bukan secara perlahan tapi dengan
kecepatan tinggi jatuh bebas, harapan ini menjadi selevel dengan Ted terlebih dengan cast yang menjanjikan
itu hilang tanpa jejak.
A Million Ways to Die in the
West adalah contoh
bagaimana sesuatu yang potensial diciptakan dengan sikap idealisme yang begitu
tinggi sehingga tersampaikan dengan kasar dan canggung. Seth MacFarlane terlihat penuh ambisi dan obsesi disini, tapi ia
juga tampak besar kepala dengan kesuksesan yang ia peroleh di Ted sehingga disini secara konsisten memaksakan
apa yang ingin lakukan. Celaka memang, karena kita tahu komedi pada dasarnya
bersifat sangat subjektif, hit or miss, dan disini mayoritas yang ia berikan
meleset dari sasaran dan tidak mampu merubah omong kosong itu menjadi kemasan
tidak kosong.
Ya, omong kosong, berputar-putar tanpa sebuah tujuan
yang penting, kita memang diajak bermain-main di arena yang juga menjadi tempat
show-off bagi Seth MacFarlane. Tidak ada tindakan bijaksana yang ia berikan
disini seperti di Ted, terlalu
sombong untuk berlama-lama bersama pengulangan di banyak momen yang juga
merusak potensi dari beberapa humor seolah sangat yakin bahwa apa yang ia jual
itu akan menghasilkan tawa. Ini yang menjengkelkan banget, cerita jadi tidak
padat, dan perlahan rasa kesal itu muncul ketika apa yang seharusnya lucu
menjadi datar karena aksi gags yang berlebihan. Begitu juga dengan drama,
gantung dan canggung.
A Million Ways to Die in the
West kehilangan semua
sisi positif yang dimiliki karya Seth
MacFarlane sebelumnya, Ted, dari
pesona karakter dan juga konflik, alur yang mengalir, dan juga kejutan penuh
spontanitas yang menyenangkan. Kinerja yang baik dari aktor seperti Charlize Theron dan Liam Neeson
juga tidak mampu menjadi
penyelamat, menjadikan A Million Ways to
Die in the West murni hiburan dengan omong kosong yang dibentuk ceroboh bersama
aksi bodoh over-the-top yang membosankan dan memberikan mereka sebuah kata tabu
bagi komedi: tidak lucu.
0 komentar :
Post a Comment