"And with Vikings on the backs of dragons, the world just got a whole lot bigger.
Standard yang diciptakan How to Train Your Dragon empat tahun lalu itu tergolong tinggi buat DreamWorks,
memberikan karakter lucu yang dengan mudah langsung menjadi favorit bahkan
pahlawan bagi penontonnya, kemudian ada petualangan penuh nada gembira dengan
kisah persahabatan dan juga unsur keluarga yang hangat. Itu yang menjadi sumber
kemunculan satu-satunya rasa cemas dari How
to Train Your Dragon 2, apakah mereka akan mampu untuk minimal menyamai
pencapaian film pertamanya?
Setelah menjadi pahlawan, lima tahun kemudian Hiccup (Jay Baruchel) telah dirasa mampu untuk
masuk ke tahap persiapan dalam rangka menggantikan posisi ayahnya, Stoick (Gerard Butler) sebagai pemimpin
Berk. Ketimbang sibuk memikirkan hal tersebut Hiccup justru memilih untuk
terbang bebas menjelajahi dunia bersama Toothless,
tapi sayangnya perjalanan mereka itu juga membawa fakta baru bagi Hiccup,
diluar sana ada lebih banyak naga dan juga pengendara naga, mempertemukan
mereka dengan Valka (Cate Blanchett)
dan Drago (Djimon Hounsou), yang
punya rencana mereka masing-masing.
How to Train Your Dragon 2 ini kayak mengangkut semua hal positif yang ada di
film pertama kemudian memberikan beberapa tambahan baru yang berhasil klik
dengan baik. Masih sama ringannya dalam hal cerita, tidak begitu cerewet dan
rumit, Dean DeBlois berhasil
memperluas dunia fantasi dari buku ciptaan Cressida
Cowell, jadi ini bukan cuma sebatas ajang reuni saja buat para penonton untuk
melihat karakter kesayangan mereka hanya melakukan hal yang sama seperti
sebelumnya, tapi juga menghadirkan sesuatu yang baru dan hebatnya juga sama
nikmatnya, karakter baru, dunia baru, digabung di narasi dengan koherensi
yang baik.
Itu yang mungkin akan memberikan nilai puas yang lebih
besar buat penonton yang telah klik dengan film pertamanya, kita kayak langsung
bergerak maju dengan materi-materi yang tampil tanpa rasa takut. Berani,
kebebasan dari sebuah film animasi ia punya lewat bagian aksi ditemani kualitas
desain dan visual yang sangat impresif dan penuh energi, tapi kita juga masih tetap
dibuat berpegang teguh pada Hiccup seperti
di film pertama, jadi ketika dongeng itu mulai melebar ada naik dan turunnya cerita yang bukan cuma manis tapi juga terkontrol dengan baik, momen bersenang-senang dan
momen dramatisasi yang agak kelam itu berhasil dipadukan dengan bagus dalam
naskah yang pintar.
Memang terasa kurang liar sih jika dibandingkan dengan
film pertamanya, tapi sejak awal How to
Train Your Dragon 2 kayaknya memang sengaja dibuat untuk sedikit lebih
ketat, seperti ada usaha untuk melindungi cerita yang memang mengemban misi untuk
mengembangkan ide-ide dari film pertama dan memperkuat yang sudah ada. Unsur keluarga memang masih menjadi
pusat dengan mengandalkan emosi yang masih kembali tampil pas, tapi sekarang juga ada proses
pencarian jati diri yang menemani, juga sedikit sisi gelap lewat kisah serius
dengan taruhan yang lebih besar dan kemudian bersatu dengan sedikit kisah romance yang melibatkan Astrid (America Ferrera), semuanya di masukkan ke
cerita dengan teliti dan bijak sehingga tidak terasa canggung apalagi
mengganggu.
Secara personal saya masih sedikit lebih suka film
pertamanya, tapi dengan memiliki presentasi yang kuat dan juga seimbang di
berbagai bagian How to Train Your Dragon
2 berhasil menjalankan tugasnya sebagai kemasan penerus, film yang bukan
hanya meneruskan kesuksesan yang sudah ada tapi juga ikut membuat film itu
sendiri mengalami perkembangan yang signifikan. Masih sama menyenangkannya sih, How to Train Your Dragon 2 berhasil
menjadi presentasi yang memperluas tempat bermain Hiccup dan kawan-kawannya dengan script yang ditulis dan dikontrol
dengan baik, visual yang padat dan terus memanjakan mata, humor yang pas, dan
juga tampil berani pada sisi drama dengan sedikit nada gelap tanpa merusak enjoyment yang dihasilkan bagian
lainnya. Keren.
0 komentar :
Post a Comment