"Because alone time can sometime take a long time."
Nicolas Cage bukan satu-satunya aktor yang dapat menjadi wakil
dari istilah kehidupan seperti sebuah roda yang berputar di Hollywood sana, mereka masih punya Adam Sandler, aktor dan komedian yang di
era 90-an berhasil membangun karir tapi beberapa tahun ini mulai kehilangan
pesona dan murni mengandalkan kekuatan fanbase dan image lamanya itu untuk
menarik perhatian pada film terbarunya. Mengapa Sandler masih berada di bawah?
Karena ia juga masih menolak untuk berubah.
Niat awal Jim
(Adam Sandler) sebenarnya bagus, mencoba move on dari kehilangan istrinya
akibat kanker dengan mencoba menjalin hubungan baru, dan pilihannya jatuh pada
blind date dengan Lauren (Drew Barrymore),
wanita yang juga sedang sendiri setelah ditinggal suaminya yang selingkuh. Tapi
kencan mereka di Hooters itu berakhir buruk, yang uniknya tidak menjadi kali
terakhir mereka bertemu, Jim bersama tiga putrinya, Lou (Alyvia Alyn Lind), Espn
(Emma Fuhrmann), dan Hilary (Bella
Thorne) bertemu kembali dengan Lauren bersama dua putranya, Brendan (Braxton Beckham) dan Tyler (Kyle Red Silverstein), di Afrika.
Sangat sederhana bukan premis tadi? Dari sana saja
kita sudah dapat memperkirakan ini masih hadir dengan “cara” Adam Sandler lengkap dengan formula dan
juga lelucon canggung miliknya itu. Ya itu tergantung memang karena walaupun
bodoh beberapa film Sandler seperti Grown
Ups dan Just Go with It masih
punya komedi yang bekerja untuk saya, Blended juga begitu dengan penggunaan
hal-hal klasik dan beberapa murahan, seperti burung unta hingga aksi yoga dan
menggoyang-goyangkan dada, harus diakui beberapa dari mereka berhasil tampil
lucu. Tapi ada satu hal dari Adam Sandler
yang masih hilang di film ini, soul, nyawa dari cerita.
Blended ini pemalas, sudah tahu Adam Sandler mencoba
untuk memasukkan unsur keluarga di film-film terakhirnya tapi cerita yang
ditulis Clare Sera dan Ivan Menchell seperti terasa setengah
harus bahkan menjurus bingung pada dirinya sendiri. Hal tadi juga tidak mampu
diatasi dengan baik oleh Frank Coraci,
jadinya Blended yang sebenarnya punya
potensi cukup bagus dari premis dangkalnya tadi itu berkahir melayang-layang
dengan aksi mondar-mandir yang random, terasa dipaksakan, seperti menjanjikan
sebuah kisah yang serius dengan ikut sertanya masalah single parents dan nilai
keluarga didalamnya tapi kita tidak pernah dibawa masuk lebih jauh.
Ini yang menjengkelkan, Frank Coraci tidak mampu membagi komposisi drama dan komedi dengan
pas, tarik dan ulur yang ia punya tidak asyik, campur aduk sesuka hati sehingga
kisah romansa yang sebenarnya bisa menjadi jualan menjanjikan apalagi dengan
chemistry yang cukup baik antara Adam
Sandler dan Drew Barrymore di
kombinasi ketiga mereka setelah The
Wedding Singer dan 50 First Dates
ini terasa palsu, dan itu berdampak juga pada komedi. Ini mirip dengan Grown Ups 2, cara menyampaikan cerita
dan juga humor yang stereotip dan klise bahkan cenderung basi, terus menerus
mencoba tampil energik tapi tidak bisa membuat penonton merasa peduli dengan
yang mereka lakukan.
Blended memang sudah di set untuk tetap bermain di “formula”
milik Adam Sandler, bukan tindakan
yang salah jika ia memperbaiki apa yang beberapa tahun ini sudah tidak bekerja
lagi seperti membuang pengulangan penggunaan hal-hal usang seperti humor tanpa
energi dan mulai membagi fokus kepada cerita agar dapat tampil sedikit lebih
dewasa dan lebih bernyawa, tidak hanya kumpulan aksi hit-and-miss
kekanak-kanakan yang justru mampu dimanfaatkan dengan baik oleh pemeran muda
seperti Bella Thorne. Rodanya Adam Sandler ternyata tidak berputar di Blended.
0 komentar :
Post a Comment