Banyak kalimat yang mungkin intinya berbunyi seperti
ini, “cobalah untuk melakukan berbagai hal selama kamu masih muda,” dan itu
sangat sulit untuk ditampik karena berbagai alasan, salah satunya adalah
membuka semakin lebar ruang kesempatan yang juga akan memperbesar peluang kita
untuk menemukan apa yang cocok dengan kita. Nah, masalah bagi Girls’ Generation adalah walaupun masih
berusia muda mereka telah terhitung sebagai salah satu senior besar di industri
musik Korea Selatan, dan mini album
terbaru ini seperti sebuah bukti bahwa pencarian mereka telah berakhir dan siap
mengusung image yang lebih “mature”. It’s
not an excellent and fresh release, just one of a strong mini album The Queen
of Korean music industry have ever made.
Sederhananya ini merupakan sebuah underwhelming album.
Tidak ada yang great disini, lima lagu hanya berputar di level okay, dan jika
sedikit membandingkan ini terasa seperti Pink
Tape milik f(x) tahun lalu yang
juga minim power “wow” didalamnya. Resiko memang karena dengan upaya untuk
mengukuhkan image sexy-elegant SM
Entertainment seperti menciptakan aturan agar lagu-lagu yang
mengikutsertakan komposer non-korea seperti The Underdogs dan juga Dsign Music
di versi Korea lagu Soul ini lebih bermain-main dengan kemampuan suara dari sembilan wanita ini untuk menggoda
pendengaran. Harus diakui mereka berkombinasi dengan baik, perpaduan group vokal juga berhasil memanfaatkan kesempatan yang mereka dapatkan, tapi mayoritas dari enam lagu itu terasa stabil, minim kejutan.
Yap, minim kejutan, kali ini SM Entertainment tampaknya memilih untuk bermain aman. Sebenarnya masih
ada sebuah langkah berani yang mereka ambil yaitu dengan menerapkan pendekatan
yang berhasil mengeksplorasi sisi musikalitas tanpa merusak karakter yang telah
dimiliki Girls’ Generation, jika anda
sadar anda mungkin akan sangat mengaguminya namun yang menjadi masalah hal
tersebut tidak bertahan lama. Mr.Mr.
seperti di set untuk lebih matang dan kuat dalam bentuk yang sangat ketat,
musik familiar dengan teknik harmonisasi yang manis dan kali ini mengedepankan
lirik sebagai senjata utama, menjadikan semua hal menarik dapat tersampaikan
dalam dua atau tiga kali percobaan sehingga akan sedikit berat untuk terus
mengulang mereka kembali. Minim sisi adiktif.
- Mr.Mr.
Sebuah lagu yang catchy namun anehnya merupakan
satu-satunya lagu di album ini yang memiliki jumlah percobaan terbesar untuk
dapat klik dengan pendengaran. Ungkapan perasaan wanita kepada pria yang ia
cintai dengan cara yang dewasa ini menaruh fokus pada teknik bernyanyi ditemani
musik familiar dengan perpaduan manis antara electropop dan synth, R&B,
serta sedikit urban style. Masalahnya
adalah makna lagu ini hanya terasa hidup setelah lepas dari dance part yang
terkesan terputus itu, nada sedikit naik, pukulan itu hadir. Momentum terlambat
beraksi. Dua setengah menit bergerak stabil, ditutup dengan satu menit yang
kuat. Well, okay. [7.5/10]
- Goodbye
My favourite song on the album. Ada sedikit nafas TaeTiSeo disini, terdengar sederhana
memang namun ada melodi upbeat dengan struktur yang pas dan dengan cepat sukes
menciptakan suasana lagu. Ketukan yang dihadirkan sangat ringan, menjadikan ia
terasa adiktif, membuat pendengar menggoyangkan tubuh dan ikut bernyanyi
bersama bass yang tidak kering, unsur pop dan jazz yang juga mampu klik dengan
baik, kombinasi yang tepat sehingga tidak mengganggu vokal yang mayoritas
tampil seksi tapi tetap mampu menyampaikan rasa sakit seorang pacar itu dengan
emosi yang menyenangkan. [8.25/10]
- Europa
Lagu dengan tema retro dance yang menggabungkan warna
pop dan sedikit synth dalam tekstur halus. Berhasil? Ya, unsur funky bahkan juga dapat hadir berkat
komposisi musik lainnya yang tidak terlalu ditekan dan dijaga tampil ringan,
vokal juga mumpuni dengan falsetto yang impresif, tapi perasaan rindu yang
terkandung dalam lirik itu tidak mengalir dengan baik, pengulangan yang
dihadirkan juga tidak mampu tampil sama kuatnya di semua bagian. Andai melodi
sedikit lebih tinggi beberapa kunci, ini akan terasa kuat. Tiga kali percobaan,
dan itu cukup. [7/10]
- Wait A Minute
Hal utama yang paling menarik dari lagu ini adalah
harmonisasi backing vokal yang jujur saja manis, tapi awal yang seolah
menjanjikan sebuah lagu jazzy yang
lembut itu kemudian diganti dengan irama upbeat yang perlahan semakin kuat dan
cepat, yang sayangnya hanya mampu tampil menarik di bagian awal. Seperti makna
dalam liriknya yang menggambarkan seorang wanita yang sedang bermain-main
dengan rasa bingung, lagu ini juga tampak bingung ingin menonjolkan kesan
klasik atau modern. Lucu, tapi kurang seimbang. [7.5/10]
- Back Hug
Didominasi unsur ballad dengan sedikit sentuhan
R&B, Back Hug punya irama yang
lembut dan tenang, tempo yang tepat punya peran penting dalam
kesuksesan ini. Tapi sayangnya harmonisasi yang akan dengan mudah mengingatkan
kita pada awal kemunculan SNSD ini akan membuat pendengar hanyut hanya pada
melodi yang ia punya, tidak dengan lirik, kehangatan cinta itu kurang
kuat. [7.25/10]
- Soul
Hanya sebuah daur ulang dari lagu bahasa Mandarin mereka yang berjudul Find Your Soul, Soul justru menjadi lagu
terkuat nomor dua di album ini. Perbaikan yang dilakukan bekerja dengan baik,
semangat yang dimiliki lirik tersampaikan dengan speed yang pas, dan
pertarungan antara berbagai instrument seperti drum hingga gitar yang saling
bergantian mencuri perhatian itu bukan hanya menyatu dengan manis namun juga
terus mempertahankan kompleksitas mengasyikkan yang telah ia ciptakan sejak
awal. [7.75/10]
Mari kesampingkan pencapaian pada posisi puncak
berbagai program musik Korea yang
tentu ikut memperhitungkan “kekuatan” dari para penggemar dan coba lihat
kualitas album keseluruhan, Girls’
Generation kalah jika dibandingkan dengan dua kompetitor besarnya yang juga
hadir bersamaan. Tidak buruk, namun juga tidak segar, dan yang terpenting tidak
“wow”, nothing special. Seperti yang pernah saya katakan pada review album
tahun lalu, Girls’ Generation adalah
tolak ukur saya pada K-Pop, dan
dengan semakin banyaknya pendatang baru dan juga kompetitor lama yang semakin
kuat sudah saatnya pula Girls’ Generation
melakukan hal yang sama di album berikutnya, bukan sebatas mempertahankan eksistensi mereka
dengan melakukan refresh pada kesuksesan terdahulu bersama sedikit penambahan minor. Because they must make something
extraordinary to maintain their status, still the queen, but if we talk about music Girls' Generation no longer unbeatable.
SCORE: 7,5/10
Note: Lagu berasal dari iTunes, foto berasal dari Google. Penilaian bersifat subjektif, please show your maturity to respect other people's opinions.
0 komentar :
Post a Comment