Easy
come, easy go, that’s okay. Namun bagaimana jika sesuatu yang sulit untuk
diraih justru kemudian harus hilang dengan cara yang sangat mudah, hasilnya
adalah sebuah ledakan yang sangat besar. Hal tersebut menjadi basis utama film
ini, seorang wanita yang kebahagiaan miliknya dari cinta dan keluarga yang
telah dibangun dengan susah payah direnggut dalam sekejap, dan akhirnya berubah
dari puppy menjadi monster. The Five (Deo
Paibeu), an effective conventional revenge thriller.
Senyum
lebar hadir diwajah Ga-yeong (Kim
Hyun-Soo) ketika rangkaian domino yang diciptakan orangtuanya, Seong-il (Jo Han-cheol) dan Eun-ah (Kim Sun-A) berakhir pada sebuah
kotak kecil berisikan benda yang selama ini ia impikan. Ya, Ga-yeong memang
ibarat mutiara yang sangat berharga bagi Seong-il dan Eun-ah mengingat
rintangan yang pernah mereka hadapi ketika belum menikah. Celakanya kebahagiaan
keluarga itu kemudian hilang ditangan pria bernama Jae-wook (On Joo-wan) yang merupakan seorang serial killer.
Mental
Eun-ah dalam seketika runtuh, selalu berteman dengan tatapan kosong diatas
kursi roda yang kini menjadi bagian kehidupannya. Namun dibalik ketenangan itu
ternyata tersimpan sebuah amarah yang telah membara, menjadikan Eun-ah bersedia
melakukan apapun untuk dapat membalaskan dendamnya, dan salah satu langkah yang
ia ambil dengan menawarkan perjanjian kepada empat orang dengan keahlian
berbeda yang juga sedang dirundung masalah, dengan prize berupa organ tubuh
miliknya yang mereka perlukan.
Sinopsis
diatas mungkin sepintas terlihat gila, namun sejak awal sutradara Jung Yeon-Sik, yang juga merupakan
penulis asli dari komik yang menjadi bahan utama film ini, telah menjaga ruang
cerita agar tidak berjalan terlalu jauh. Benar, batasan telah ia tetapkan dan
itu sederhana, menjadi sebuah thriller
balas dendam, dan keputusan tersebut pula yang banyak membantu meminimalisir
power dari nilai-nilai negatif dalam level mengganggu masuk kedalam cerita. Ya,
ini terasa sangat familiar dan berpotensi menjemukan bagi mereka yang telah
paham betul ketukan dan cara dari sebuah film thriller bermain.
Lantas
apa yang menjadikan ini menarik? Cerita. Sedikit offbeat memang, narasi kerap kehilangan ambisi dan urgensi, bahkan
point-point utama yang terus ia jaga dan simpan sesungguhnya juga tidak
dibentuk dengan clear dan kokoh dan kemudian akhirnya menghadirkan kesan yang
begitu biasa. Hal-hal tadi memang otomatis sedikit menggerus intensitas
thriller yang walaupun di beberapa bagian cukup mumpuni namun tetap kurang
mampu memberikan impresi maksimal, tapi dilain sisi keputusan menekan sisi
tersebut juga menyebabkan Jung Yeon-Sik
memperoleh ruang yang lebih besar bagi kehidupan cerita yang ia punya.
Ya,
ini hidup, terkadang ia terasa dangkal, kerap terasa dipaksakan, namun sejak
awal hingga akhir The Five sukses
membuat penonton seolah berada disamping kursi roda milik Eun-ah, berjalan
bersama rasa cemas dan simpati. Nah ini yang terasa unik, sisi brutal ia punya
namun anehnya eksistensi kehangatan pada cerita juga tidak pernah sirna. Dari
tranformasi yang halus pada keluarga bahagia menjadi sebuah bencana yang terasa
halus, simpati juga ikut hadir dari sisi humanisme bahkan persahabatan yang
coba diselipkan dengan kehadiran seorang wanita religius bernama Hye-jin (Park Hyo-joo), semua tidak
tampil megah namun cukup efektif menyampaikan tujuan utama yang mereka bawa.
Ini
adalah debut Jung Yeon-Sik sebagai
sutradara dan apresiasi layak diberikan kepadanya. Well meskipun mayoritas dari
mereka memang telah pernah eksis sebelumnya namun cara ia mengkombinasi
berbagai style tersebut bersama dengan cerita tanpa harus merusak satu sama
lain sukses mencapai level mumpuni. Cerita dengan gejolak emosi sebagai pusat
utama, dan kemudian dibantu untuk bergerak bersama formula thrill klasik,
memang akan terasa basi namun sistem tersebut berhasil menghantar The Five menuju destinasi yang ingin ia
capai. Disamping itu Jung Yeon-Sik juga patut berterima kasih pada jajaran cast
yang ia miliki, mereka bekerja dengan baik.
Sangat
baik malah jika itu ditujukan pada performa Kim
Sun-A. Kim Sun-A berhasil menghadirkan sebuah perubahan 180 derajat yang
ikut membentuk rasa simpati penonton pada masalah yang ia hadapi,
dan ketika ia telah terpenjara dalam tampilan dingin penuh rasa sakit, tidak
ada jalan selain ikut merasakan apa yang ia rasakan. Sedangkan empat rekan
timnya Sin Jung-geun (Nam-cheol), Ma Dong-seok (Dae-ho), Lee Chung-Ah (Jeong-ha), Jung In-gi (Cheol-min) memberikan
kinerja yang cukup sebagai sebuah pion pembantu. Minusnya berasal dari On
Joo-wan yang kurang mampu dalam menebar ancaman, sedangkan Park Hyo-joo sukses menjadi scene stealer dan refresher dengan
tingkah lucunya.
Overall,
The Five (Deo Paibeu) adalah film
yang cukup memuaskan. Sejak awal tampak seperti telah dicanangkan untuk
menekankan cerita sebagai fokus utama diatas elemen thriller yang pasti akan
terbentuk bahkan dari poster yang ia miliki, Jung Yeon-Sik berhasil mencampur berbagai macam potongan kecil
terkait sistem kehidupan dalam level kecil yang efektif, bercerita dengan
kehangatan yang pas, kemudian ditemani dengan pemompa tensi yang super klasik
tapi tidak mengganggu. Good.
0 komentar :
Post a Comment