Should we call 2013 the greatest year for cinema? Nay, not necessarily, namun jika
harus dibandingkan dengan tahun 201x sebelumnya tentu saja sangat mudah untuk
mengatakan bahwa tahun lalu merupakan tahun terbaik, bukan hanya bagi insan
perfilman, dari yang masih diwarnai upaya membangun kerajaan superheronya,
adaptasi novel, biography tokoh yang mampu menginspirasi, sekuel yang tak
banyak berakhir dengan mulus, survival dan marriage story, hingga film-film
indie yang sepertinya sudah menemukan jalan untuk perlahan menuju posisi
terdepan. Disisi lain ada dampak positif bagi kita para moviegoers, dimana
salah satu momen terbaik adalah ketika film-film kelas atas seperti Rush, Gravity, Prisoners, The Butler,
dan Captain Phillips dapat tayang
secara bersamaan dalam seminggu di negeri dengan nama Indonesia ini. Still can't believe that happened.
Jika harus merangkum dunia perfilman
ditahun 2013 secara singkat, semakin baik. Dokumenter masih kembali
menghadirkan kejutan yang kali ini dibawa The
Act of Killing, Blackfish, hingga karya terbaru Sarah Polley, sedangkan komedi sedikit bergeser ke warna
dark-comedy yang bermain dengan satir. Biography memberikan kejutan paling
besar, 13 film dan setengahnya tampil mumpuni, sesuatu yang sangat positif sama
halnya dengan apa yang dialami genre misteri dan thriller, banyak diantara
mereka sanggup tampil menarik hingga akhir. Hal menarik lainnya adalah
bagaimana film horror, animasi, dan fantasy seperti kehilangan taji, bertolak belakang
dengan apa yang dialami genre romance yang punya salah satu line-up nominasi
paling kuat disamping drama, dan juga Sci-fi
yang sangat berwarna, dari bertarung didalam kereta, negeri di luar angkasa,
hingga komputer sebagai teman bercinta.
Kejutan juga banyak terjadi di
sektor televisi. Untuk pertama kalinya HIMYM
tidak mampu masuk ke posisi tiga besar, Person
of Interest, Dexter, dan Suits
juga gagal menembus winning eleven di sektor drama, serta The Americans berhasil berada di posisi tertinggi series baru
terbaik mengalahkan instant sensation seperti Hannibal hingga Masters of
Sex. Skins, sebagai penyandang
status Most Anticipated Comebacks 2013
ternyata tidak mampu tampil memikat, hal yang justru berhasil dilakukan dengan
sangat manis oleh Enlightened, dan
juga di ikuti dengan sebuah start menjanjikan dari Orange Is the New Black di sektor komedi. Salah satu hal paling
menarik lainnya adalah hilangnya sinar dari Running
Man yang goyah pada elemen kualitas.
Apa yang baru dari PnM Awards tahun ini? Tidak banyak
memang, namun selalu ada upaya untuk bergerak maju salah satunya dengan mencoba
menambah beberapa kategori yang berhasil saya amati secara konsisten pada tahun
lalu, salah satunya dari dunia musik dan trailer, walaupun cukup disayangkan Best Poster yang sudah dicanangkan belum
berkesempatan untuk hadir tahun ini. Namun satu kategori berhasil memenuhi
syarat, yang mungkin akan cukup mengejutkan, Best Indonesian Movie. Tidak ada review dari film Indonesia di
rorypnm sampai hari ini, semoga ini akan memicu hadirnya ulasan film Indonesia
di blog ini, menghapus trauma pada film Indonesia, dan juga menghapus opini
bahwa blog ini anti film Indonesia hanya karena tidak ada satupun review yang
tersedia. Oh, God, lol.
Kembali ke topik utama, seperti yang
sudah dibuka oleh rorypnm’s Top 12 Filmsof 2013, American Hustle, Gravity,
dan 12 Years a Slave berada di posisi
terdepan, kemudian seperti yang tertera pada PnM Awards 2014 Early Lists terakhir dua minggu yang lalu, hadir Her dan The Wolf of Wall Street, kemudian ditutup dengan Inside Llewyn Davis. Sebuah list yang
sangat ketat karena tidak ada film yang memperoleh score sembilan, bahkan Best Picture
baru saya tentukan tepat jam 12 siang tadi, hanya sebuah perbedaan kecil yang
memisahkan jawara dan runner-up, yang kali ini di isi oleh dua film. Ya, at
least itu masih cepat jika dibandingkan dengan kategori Best Actress yang memakan waktu sedikit lebih lama.
So, sepertinya sudah cukup untuk
menjabarkan secara singkat apa yang terjadi di rorypnm setahun ini, suka dan duka yang masih berimbang. Post ini
menjadi penanda berakhirnya award season bagi rorypnm, walaupun beberapa hari
kedepan ada kemungkinan rilis kumpulan tulisan yang tertinggal. Well, mari
mulai musim baru, dan masih sama sederhananya hanya berharap kita bertumbuh
bersama ke arah yang semakin baik. Karena bingung harus menutup dengan kalimat seperti
apa, maka saya kembali meminjam kalimat tahun lalu (or just make it a tradition
maybe?). Oke, turn your lights off, play a drum roll, dan ijinkan saya
mempersembahkan PnM Awards 2014.
Sampai jumpa tahun depan. :)
*You can check clear version or simple version too.*
NOMINATIONS:
TBA
WINNER:
TBA
wah, ternyata Before Midnite dan About Time nda menang apa2 taun ini.
ReplyDeletedan aku agak kaget Hobbit bisa menang di Best Fantasy.
Overall, good award bro.
if you need additional judge's panel for the next year award, i would love to. Lol.
Btw, Hurray to Indonesian Movies!!!!
:)))))
Dua film itu bareng TWoWS di comedy ama 12 years a slave di biopic memang jadi korban injury time surprise swap. Agak susah sih guh kalo udah sisi favorit ikut masuk dalam kriteria penilaian, dan di sektor fantasy Hobbit masih lebih baik ketimbang About Time, termasuk tiga lainnya, mereka cuma kalah tipis. :)
Delete