Saya tidak pernah menaruh ekspektasi yang lebih terhadap film
yang mengusung tema slasher. Anda cukup datang, saksikan, dan pulang tanpa
harus merasa kecewa yang berlebihan jika akhirnya mereka berakhir dengan cara
yang standard. Texas Chainsaw 3D
kembali membawa ciri khas yang telah diciptakan oleh para pendahulunya itu.
Dibuka dengan adegan pembunuhan sadis yang yang menelan
banyak korban jiwa di sebuah kota bernama Newt, Texas, datang sekelompok orang
yang dipimpin oleh Burt Hartman (Paul
Rae), yang tanpa basa-basi langsung membakar rumah sebuah keluarga,
meskipun telah coba dicegah oleh Deputy
Carl Hartman (Scott Eastwood). Seorang anak laki-laki dari keluarga
tersebut dituduh sebagai pelaku dari kasus pembunuhan, dengan chainsaw sebagai
fokus utamanya.
Singkat cerita ternyata seorang bayi selamat dari kebakaran
itu, dan diambil secara paksa oleh salah satu keluarga. Ia telah tumbuh menjadi
seorang wanita cantik bernama Heather
Miller (Alexandra Daddario). Suatu ketika Heather mengetahui fakta dari
masa lalunya. Heather kemudian memutuskan untuk kembali ke Texas, bersama
kekasihnya Ryan (Trey Songz) dan dua
sahabat mereka Kenny (Keram
Malicki-Sánchez) dan Nikki (Tania
Raymonde). Sebagai keturunan terakhir Sawyer, Heather mendapatkan banyak
warisan dari neneknya yang baru saja meninggal, salah satunya adalah sebuah
rumah besar layaknya istana, yang justru menjadi awal bencana yang menimpa
mereka.
Tidak ada yang salah dari cara film ini menampilkan semua
ciri khas yang telah identik dengan film slasher. Pembunuh psycho yang
misterius, adegan kekerasan penuh darah yang mendominasi, hingga cara ia
menonjolkan konten dewasa yang terus hadir sejak awal meskipun pada akhirnya
terkesan konyol dan murahan. Meskipun tidak memiliki power yang kuat, semua
elemen tadi dapat dikatakan menjadi kunci utama film ini untuk dapat terus
bernafas hingga akhir.
Ya, ketika menulis review saya tidak pernah menghimbau agar
anda menjauhi atau mungkin bahkan untuk tidak menonton sebuah film. Hal
tersebut terjadi untuk pertama kalinya melalui film ini. Texas Chainsaw 3D
adalah film yang bodoh, jauh lebih bodoh dari ekspektasi awal saya. Mungkin masih ada sedikit pertimbangan jika saya
diminta untuk memberikan nilai pada Texas
Chainsaw Massacre: The Beginning, tapi tidak bagi film ini. Ketika memasuki
menit ke-20 film ini sudah berhasil membuat saya berpikir bahwa keputusan saya
untuk menyaksikan film ini adalah salah.
Adegan pembunuhan diawal itu seolah menjadi satu-satunya hal
menarik, karena dengan karakter-karakter yang lemah film ini langsung mengalami
degradasi secara frontal. Selepas itu yang saya nantikan hanyalah kapan film
ini akan berakhir. Ya, saya bahkan tidak begitu tertarik dengan bagaimana film
ini akan menyelesaikan semua kekonyolan yang ia ciptakan. Bertemu seorang pria
secara tidak sengaja ditengah jalan, mengumbar keseksian dengan kadar
berlebihan yang menghancurkan suasana horror dan thriller, hingga cara ia
mencoba menebar misteri, namun gagal dan justru membosankan.
Pondasi yang film ini sangat lemah, begitu pula dengan
komposisi plot yang sangat mudah dibaca. Plotnya dangkal, dan pada akhirnya
berdampak pada kegagalan dari kejutan-kejutan yang ia coba hadirkan.
Leatherface sebagai karakter utama seharusnya menjadi fokus utama, dan memiliki
peran sebagai tokoh yang menyebar ancaman dalam cerita. Yap, itu gagal. Cerita
sepertinya terlalu fokus kepada Heather, mencoba mengumbar semua keseksian yang
ia dan temannya miliki, dan hanya memberikan sedikit kepintaran pada karakter ini.
Overall, Texas Chainsaw 3D adalah film yang tidak memuaskan.
Ya, langsung saja di overall, karena saya rasa film ini tidak memiliki sesuatu
yang menarik untuk dibahas. John
Luessenhop menjadikan film ini layaknya Takers, memompa tensi naik dan
turun, namun dengan kadar “kepintaran” yang jauh dari kata memuaskan. Kejar
kemudian bunuh, menyelipkan unsur seksi yang tidak indah, semua terjadi tanpa
otak yang justru akan membuat anda tersenyum pahit sembari menggeleng-gelengkan
kepala. A bad popcorn movie, just save your money!!
0 komentar :
Post a Comment