BFF, adalah satu dari sekian banyak singkatan terkenal yang
mungkin akan tidak begitu sulit untuk anda akui kebenaran yang ia miliki. Best
Friend Forever, secara singkat dan tegas telah menjelaskan betapa sahabat
merupakan salah satu elemen terindah dalam kehidupan anda, sebuah hubungan yang
menjadi wadah dimana anda bebas dalam berekspresi baik gerak maupun perkataan,
namun juga ada dan siap menolong ketika anda dihampiri kesulitan.
Dengan dua latar waktu, film ini akan membawa anda kedalam
kisah perjalanan sebuah kelompok wanita bernama Sunny. Bermula ketika Ha Chun-Hwa (Jin Hee-Kyung) yang secara
tidak sengaja bertemu dengan sahabat lamanya Lim Na-Mi (Yoo Ho-Jeong), di rumah sakit tempat ia dirawat.
Chun-Hwa menderita penyakit kanker stadium akhir, dan hanya memiliki kesempatan
hidup yang tinggal beberapa bulan. Hal tersebut yang menyebabkan ia meminta
Na-Mi untuk mengumpulkan kembali anggota Sunny yang pernah ia pimpin semasa
muda. Na-Mi, bersama Kim Jang-Mi (Ko
Su-Hee) -yang tampaknya sangat mudah ditemukan- memutuskan untuk meminta
bantuan detektif untuk mencari teman-teman mereka.
Tanpa banyak mengulur waktu, kemudian anda akan langsung
dibawa mundur 25 tahun, menuju Korea di tahun 80-an, masa ketika mereka sekolah
dulu, dan bertemu Lim Na-Mi (Shim Eun-Kyung),
seorang wanita pintar dan pemalu yang kala itu merupakan siswi pindahan. Berkat
bantuan Ha Chun-Hwa (Kang Sora), ia
berhasil beradaptasi dengan mudah dan diterima di kelompok Sunny, yang kala itu
telah berisikan enam wanita muda dengan karakteristik yang penuh warna.
Friendship adalah fokus utama yang ingin Sunny sampaikan
selama 124 menit kehadirannya. Tidak dapat dipungkiri awalnya anda akan menilai
film ini adalah sebuah paket yang klise, yang telah tampak sejak awal dari cara
Na-Mi bertemu dengan Chun-Hwa di rumah sakit. Bahkan ia telah menjelaskan
secara utuh bagaimana cara ia akan mengakhiri semuanya. Selain membawa premis
yang sudah umum, Sunny juga tidak menghadirkan sebuah inovasi baru. Ya, semua
nasi goreng punya bahan dasar yang sama, namun akan memiliki kualitas yang
berbeda tergantung cara ia diolah.
Menggunakan alur maju dan mundur, Kang Hyeong-cheol tampak sangat bebas merangkai tiap scene yang
mampu terus memberikan warna kedalam cerita. Diawali dengan cerita yang sedikit
gelap, kemudian mundur menuju kondisi penuh keceriaan dari masa sekolah, maju
kembali untuk membuka konflik pendukung, dan seterusnya. Dengan susunan yang
pintar, lembut, cermat, dan rapi, Hyeong-cheol tahu bagaimana mengolah hal umum
dan klise tadi menjadi sangat efektif ketika ia menyampaikan pesannya kepada
anda.
Yep, cerita yang film ini miliki sangat menyenangkan, sangat
menghibur, namun juga berhasil menyentuh. Dibalik penuh canda tawa, ia tidak
lupa untuk menyelipkan banyak pelajaran tentang hidup dengan cara yang santai
tanpa terkesan menggurui penontonnya, seperti menghormati usaha orang tua, dan
juga berlakunya hukum karma. Hyeong-cheol juga mampu menggelitik dengan
menggunakan elemen-elemen yang telah familiar, menyinggung SNSD dan Wonder Girls,
mimpi tentang telepon dan komputer yang bisa dibawa kemana saja, hingga adegan
yang sangat terkenal ketika memakaikan headphone di hiruk pikuk sebuah cafe.
Sunny adalah sebuah paket yang mampu mengaduk-aduk anda
dengan berbagai konflik kecil yang ia suntikkan. Tidak mau terlihat kaku,
Hyeong-cheol memberikan banyak warna yang dengan mudah menggambarkan bagaimana
kondisi ketika anda muda, dan juga ketika anda telah tumbuh dewasa. Hal itu
pula yang mempermudah ia menyampaikan pesannya, perbandingan dua kondisi dari tiap
karakter yang tidak dibentuk dengan rumit namun efektif ketika ia hadir. Sunny
mampu membuat saya tertawa dengan bebas ketika momen menyenangkan itu hadir,
namun juga berhasil membuat saya tersentuh ketika momen menyedihkan itu muncul.
Meskipun punya durasi yang cukup panjang, serta
konflik-konflik kecil yang satu per satu hadir untuk mengangkat memori dari
tiap karakter, Sunny tidak akan menciptakan ruang bagi anda untuk merasa bosan.
Itu disebabkan meskipun dengan premis simple-nya ia dapat dengan mudah terbaca
oleh anda, Sunny akan tetap membuat anda penasaran karena ia tidak pernah
menyampaikan maksudnya secara gamblang. Sunny berjalan dengan misteri kecil
yang tersimpan dari tiap karakternya. Hal itu yang kemudian secara otomatis
menjadikan anda terus menebak sembari menunggu.
Selain karena Hyeong-cheol yang mampu membentuk film ini
dengan sederhana namun berhasil bekerja dengan tepat, Sunny punya
karakter-karakter yang seolah telah menjadi sebuah tim kuat tanpa menuntut anda
untuk bekerja lebih ekstra agar dapat mencintai mereka. Mereka loveable, dan
berkat karakterisasi dari Hyeong-cheol mereka berhasil menciptakan keunikan
masing-masing. Berulang kali saya lupa dengan nama mereka ketika membandingkan
past dan present, namun berkat cirri khas yang mereka miliki semua menjadi
mudah untuk dibedakan. Cast muda dan tua membangun karakter mereka dengan baik
sehingga terbentuk kesinambungan dari karakter muda dan tua. Begitu pula dengan
karakter-karakter pendukung, yang di manfaatkan dengan baik sehingga kehadiran
mereka terasa tidak sia-sia.
Overall, Sunny adalah film yang memuaskan. Kang Hyeong-cheol kembali sukses di film keduanya. Sunny adalah film yang
sederhana, baik dari dasar yang ia miliki, dan juga cara ia berjalan
menyampaikan pesannya. Tapi semua kesederhanaan itu sukses diolah untuk saling
membantu membentuk sebuah paket cerita yang sangat efektif. Semua pesan yang ia
emban disampaikan dengan baik, bahkan hingga yang terkecil sekalipun. Memang
klise, dan bukan film yang megah, namun Sunny merupakan satu dari sekian banyak
film yang mungkin akan tidak membosankan jika anda tonton setiap tahun.
film ini emang kereeen.
ReplyDeletemungkin enggak ya ada persahabatan yang beneran kayak gitu ^^
Saya nonton 2x untuk film ini, film yang ringan dan banyak hal positif yang di sampaikan :)
ReplyDeleteJadi ingin nonton lagi. :)
DeleteAsli nangis berkali-kali nonton film ini! Dan ngakaknya juga berkali-kali banget :)
ReplyDeleteBeneran.. This is the best movie fo r bff..
ReplyDelete