Sikap yang tidak serius pada akhirnya akan selalu
menghasilkan sebuah penyesalan. Begitupula dalam hubungan asmara, ketika anda
masih merasa sangat nyaman dan bermain-main di zona yang sebenarnya tidak aman
lagi bagi anda. Serious guy will always be a winner at the end of the story.
Celeste (Rashida Jones) dan Jesse
(Andy Samberg), pasangan yang telah berpisah selama 6 bulan dan akan bercerai,
masih terlihat sangat kompak dan akrab dalam menjalani kegiatan mereka
sehari-hari. Tinggal dirumah yang tidak berjauhan, melakukan kegiatan-kegiatan
konyol, seolah mengubur status mereka sebagai mantan suami-istri. Ya, mereka
memang sepakat untuk mencoba menjaga persahabatan yang pernah mereka jalin.
Kedekatan yang tercipta itu terasa aneh bagi orang-orang
disekitar Celeste dan Jesse. Mereka menyarankan agar Celeste dan Jesse mulai
mencari pendamping baru agar dapat move-on dari kisah masa lalu mereka.
Masalahnya hanya satu, sejauh apapun mereka melangkah, rasa kasih sayang satu
sama lain masih terus terasa kental, dan membutuhkan sebuah fakta menyakitkan
untuk mengakhiri semua.
Berjalan lambat, kekecewaan utama yang film ini berikan
adalah ketika ia terasa terlalu mengulur waktu dalam cara penyampaian cerita.
Kisah celeste dan jesse yang dibuka dengan baik di awal mulai terasa lama
dibalik durasinya yang hanya 92 menit. Ya, film ini mulai kehilangan daya magis
yang ia tampilkan diawal karena cerita utama yang mulai terasa kurang fokus
dengan power yang perlahan sedikit tergerus, meskipun ia tetap mampu menghadirkan momen-momen yang menarik. Ketika Celeste dan Jesse hadir
bersama dilayar, mereka menjadi sebuah tim yang kuat dan sukses memberikan
nafas segar pada cerita. Namun hal itu tidak terjadi ketika mereka terpisah.
Sebenarnya pesan yang film ini emban sangat kuat, sangat menarik,
dan pesan itu cukup sukses di sampaikan. Namun cara ia mengolah beberapa bagian
terasa kurang impresif. Terdapat lebih dari dua scene mengulang pesan yang
telah ia tampilkan sebelumnya. Beberapa scene tidak memiliki point yang kuat,
tampak seperti menjadi jalan tambahan yang disengaja bagi cerita menuju akhir,
bahkan beberapa malah terasa seperti sekedar pemanis. Mungkin Lee Toland Krieger punya maksud
tersendiri dengan cara ia menyampaikan cerita yang disusun oleh Rashida Jones
dan Will McCormack, sayangnya itu
kurang berhasil bagi saya.
Cerita yang klise itu justru menjadi sebuah kekuatan utama
yang dimiliki film ini. Memang tidak megah, namun apa yang film ini hasilkan di
akhir cerita mampu menjadikan saya merasakan bagaimana sakitnya cinta, cinta
yang menggantung karena sikap yang tidak serius, dengan perantara sebuah fakta
yang mungkin banyak terjadi dikehidupan nyata, bukan hanya pada pasangan yang
baru bercerai, mungkin juga pada pasangan kekasih.
Film ini kurang berhasil memanfaatkan beberapa nama terkenal
yang ia masukkan ke jajaran cast, seperti Elijah
Wood, Chris Messina, dan Emma Roberts.
Kehadiran mereka sangat nyata sebagai pemanis belaka, karena konflik yang
mereka usung tidak memiliki kontribusi yang tidak dapat tergantikan. Tanpa kehadiran
mereka sekalipun cerita utama dapat diselesaikan dengan manis. Ya, terima kasih
kepada performa dari Rashida Jones dan Samberg. Mereka berhasil membentuk
sebuah tim dengan chemistry yang kuat, mampu menjadikan anda untuk mencintai
mereka.
Overall, Celeste &
Jesse Forever adalah film yang cukup memuaskan. Dibalik cara penyampaian di
beberapa bagian yang kurang menarik, film ini punya sebuah paket klasik yang
mampu menghujam diakhir cerita. Kisah cinta penuh warna berisikan suka, duka,
tawa, mampu tampil serius dan lucu secara bergantian. Tidak begitu memukau
memang, namun pelajaran yang coba ia tampilkan berhasil disampaikan dengan baik
melalui sebuah penutup yang manis.
Score: 7/10
0 komentar :
Post a Comment