Seorang scout baseball
yang telah menjadi legenda bernama Gus
Lobel (Clint Eastwood), menjadi korban dari apa yang lebih kita kenal dengan sistem regenerasi.
Kemampuan matanya yang mulai berkurang, ditambah cara tradisional yang ia
gunakan dalam memantau pemain menjadikan kemampuannya dalam merekrut pemain
baru mulai diragukan oleh perusahaan tempat ia bekerja. Gus melakukan pekerjaan
terakhirnya, yang membuktikan bahwa class is permanent.
Gus hadir langsung ke North Carolina, untuk memantau salah
satu pemain yang menjadi incaran banyak klub besar baseball. Meskipun mulai
diragukan, Gus adalah pria yang keras kepala, dan lebih percaya pada mata,
telinga, dan data diatas kertas yang ia miliki untuk menilai kemampuan pemain
yang ia amati, ketimbang mengikuti jejak banyak scout yang mulai menggunakan
komputer dengan berbagai aplikasi canggih untuk memantau perkembangan pemain,
tanpa harus hadir langsung dilapangan.
Pete
Klein (John Goodman), tahu apa yang sebenarnya terjadi pada
teman baiknya itu. Pete yang merupakan boss dari Gus meminta bantuan kepada Mickey Lobel (Amy Adams), anak perempuan
Gus. Mickey yang bekerja sebagai pengacara baru saja mendapatkan proyek baru,
diminta oleh Pete untuk menemani ayahnya. Meskipun mulai jengkel dengan
kelakuan ayahnya, bahkan tahu bahwa kehadirannya pasti tidak diinginkan, Mickey
hadir di North Carolina, menghabiskan waktu bersama yang sudah sangat jarang
mereka lakukan, dan menjadi sebuah perjalanan yang mengubah kehidupan mereka.
Bagi saya, film terbagi
menjadi tiga tipe: Super, Standar, dan Sampah. Trouble with the Curve berada di tipe standard. Tidak terasa aneh
memang menyaksikan Clint Eastwood kembali mengisi jajaran cast, dan menjadi
pusat dari film ini. Yang aneh adalah kali ini bukan Eastwood yang
mengendalikan film yang ia mainkan, melainkan Robert Lorenz, sosok yang telah lekat dengan Eastwood. Sayangnya,
Lorenz tampak bermain aman dalam debutnya kali ini. Hasilnya, ya standard.
Selama 111 menit film
ini bergulir memang tidak ada bagian yang tidak dapat dimaafkan oleh saya. Hal
tersebut juga berbanding lurus dengan tidak adanya momen-momen kuat yang mampu menciptakan
kesan mendalam. Akibatnya, Trouble with the Curve ibarat sebuah garis lurus
yang terbentang dari awal hingga akhir, stabil dan datar.
Saya sangat suka
pesan-pesan yang ingin disampaikan film ini, dari pembuktian bahwa teknologi
belum tentu selalu mengalahkan kemampuan otak manusia, hingga melakukan apa
yang anda cintai adalah cara paling tepat dalam menikmati hidup. Pesan tadi,
dan beberapa lainnya berhasil dikemas dengan rapi melalui kisah perjuangan Gus,
permasalahan yang dialami oleh Mickey, hingga kisah asmara Mickey dan Johnny Flanagan (Justin Timberlake), seorang scout muda
dari klub lain. Celakanya tidak ada yang berhasil hadir untuk memberi kejutan
pada cerita.
Cerita yang ditulis
oleh Randy Brown akan mengingatkan
anda pada Moneyball. Trouble with the
Curve adalah versi simple, dan mungkin versi lemah dari Moneyball. Nuansa
baseball berhasil terjaga dengan apik hingga akhir cerita, namun tidak berdiri
kokoh sebagai pusat utama cerita. Daya tariknya sedikit terganggu oleh subplot
tentang hubungan ayah dan anak perempuannya, permasalahan hidup dari Mickey,
hingga kisah Mickey dan Flanagan. Dibeberapa bagian saya justru sesaat merasa
lebih tertarik pada salah satu dari tiga subplot tadi, dan sedikit melupakan
tujuan utama film ini, yang sesungguhnya hanya berhasil mengundang rasa
penasaran melalui judulnya saja, karena selebihnya sangat mudah untuk ditebak
kemana ia akan berjalan.
Trouble with the Curve
lemah karena cerita dan cara ia berjalan, bukan karena jajaran cast yang ia
miliki. Memang jelas bukan penampilan terbaiknya, tapi Clint Eastwood sukses dalam menggambarkan sosok Gus yang berpengalaman,
keras kepala, dan juga lemah dari segi fisik (semoga ia belum lelah untuk
mengarahkan film). Chemistry yang
rapi juga berhasil ia ciptakan bersama Amy
Adams, yang saya rasa masih bisa tampil lebih baik dari apa yang ia berikan
pada karakter Mickey. Dan Timberlake, cukup oke, karena karakter yang ia
dapatkan memang telah menjadi andalannya.
Overall, Trouble with the Curve adalah film yang
cukup memuaskan. Dengan tema yang menarik, film ini justru tampil simple, dan
menghadirkan beberapa konflik pendukung yang memiliki kekuatan untuk mengganggu
fokus utama cerita. Predictable
memang, namun ini bukanlah film yang buruk, karena pesan-pesan yang ia emban
sesungguhnya sangat menarik, tapi disampaikan dengan cara yang kurang impresif
dan terkesan bermain aman. Berjalan pelan dalam durasi yang cukup panjang, film
ini akan membosankan bagi anda yang mengharapkan sebuah kejutan pada cerita.
Score: 6,25/10
0 komentar :
Post a Comment