Ketika masih kecil dulu
saya tentu saja tahu dengan dongeng-dongeng tentang tokoh fiktif yang menjadi
tokoh utama dari beberapa peristiwa. Ada Santa Claus yang memberikan hadiah
kepada anak-anak yang baik di kala Natal, Kelinci Paskah yang telah menjadi
simbol Paskah bagi anak kecil bersama dengan telur paskah, hingga peri gigi
yang akan memberikan hadiah jika anda menyimpan gigi anda yang baru saja lepas.
Lantas apakah anda percaya mereka ada? Apakah anda tahu apa akibat yang akan
terjadi jika anda tidak lagi percaya pada eksistensi mereka?
Okay, mari anggap saja
mereka itu ada. North (Alec Baldwin), Santa Claus yang trendi dengan tattoo di
lengannya, bersama tiga temannya Bunny (Hugh Jackman), seekor kelinci paskah
dengan aksen Australia, Tooth (Isla Fisher), peri gigi berparas cantik dengan
sayap di pundaknya, dan Sandy yang hanya berkomunikasi dengan gambar-gambar
yang ia ciptakan dengan pasir. Ya, mereka adalah The Guardians yang dipilih oleh
Man in the Moon untuk menjaga anak-anak diseluruh dunia. Santa bertugas untuk
menjaga keajaiban bagi anak-anak, Bunny bertugas menjaga harapan, Tooth menjaga
memori dari anak-anak, dan Sandy bertugas menjaga mimpi.
Singkat cerita,
keceriaan itu mulai terusik dengan kehadiran Pitch (Jude Law), seorang
Boogeyman yang merupakan Raja Kegelapan. Fitch mulai merusak semua hasil karya
Para Guardians, menebar rasa takut kepada seluruh anak-anak yang percaya pada
The Guardians. Man in the Moon bergerak
cepat, memilih Jack Frost (Chris Pine), seorang anak muda berjiwa bebas yang
benci dengan aturan, bergabung dengan The Guardians. Mereka bersatu, mencegah
semua rasa takut yang telah ditebar oleh Pitch, untuk menyelamatkan dunia
anak-anak, dan juga menjaga eksistensi mereka.
Ya ya ya, Rise of the
Guardians tentu saja salah satu film animasi yang saya nantikan di tahun ini,
karena mereka adalah senjata utama DreamWorks tahun ini disamping Madagascar 3
yang jelas tidak bisa terlalu diharapkan. Lantas apakah Peter Ramsey berhasil
didebut perdananya sebagai sutradara film layar lebar? Dengan naskah yang
digarap oleh David Lindsay-Abaire, orang yang ikut berperan penting dalam
membentuk Rabbit Hole menjadi sangat menarik, dan juga William Joyce dengan
bukunya The Guardians of Childhood, Ramsey sukses menuntun karakter-karakter
lucu dan unik yang ia miliki mencuri perhatian saya.
Mari mulai dengan
elemen tersukses bagi saya, karakter. Santa memiliki tatto? Kelinci Paskah
bergaya layaknya boss gangster? Terlalu naïf untuk mengatakan bahwa itu tidak
menarik. Ini daya tarik utama film ini, dimana anda akan menemukan tokoh-tokoh
fiktif yang mampu tampil lucu dan menarik. Mereka berhasil bersatu menjadi
sebuah tim yang kuat dari segi karakterisasi. Hal tersebut menyebabkan feel
dari status mereka sebagai The Guardians sangat terasa dengan jelas, dan
menghasilkan chit-chat yang terasa renyah. Kehadiran karakter pendukung seperti
kurcaci Santa yang dalam jumlah besar juga berhasil mengundang tawa. Mereka
mengingatkan saya kepada The Minions di Despicable Me.
Lantas apakah film ini
layak bersanding dengan Wreck-It Ralph digaris terdepan? Tidak. Disamping
karakter yang menarik, anda akan menemukan tampilan visual penuh warna yang
menyenangkan, dan dibantu score yang sangat mumpuni karya dari Alexandre
Desplat, tanpa rasa ragu nuansa dunia fantasi akan terasa dengan sangat mudah.
Hal ini juga dibantu dengan para pengisi suara yang sukses membentuk
tokoh-tokoh yang mereka punya menjadi tampak kokoh. Namun film ini meninggalkan
sebuah celah besar yang terasa menghambat keceriaan itu untuk terus melaju.
Banyak momen dimana tensi terasa benar-benar
sangat turun. Ketika anda tertawa bersama Santa dan teman-temannya, kemudian
hadir scene yang tampak membawa misi untuk sedikit serius, namun celakanya
tidak berhasil membuat saya tertarik. Momen-momen tersebut membuat tensi
sedikit turun, dan hampir saja membosankan.
Ya, tenang saja,
mungkin saya yang terlalu sensitif sehingga merasakan momen-momen yang saya
sebutkan diatas menjadi nilai minus bagi film ini. Itu karena dongeng-dongeng
yang sangat terkenal tadi mampu membawa saya untuk seolah merasa ikut
berpetualang bersama para The Guardians, sehingga ketika tensi turun
menyebabkan saya menjadi sedikit bosan. Tapi dibalik itu film ini mampu
menyampaikan misi dan pesan yang mereka bawa, bersenjatakan para super hero
negeri dongeng, dengan cara penyampaian khas dari DreamWorks yang dapat anda
temui di beberapa film animasi terdahulu mereka, seperti Sherk, How to Train
Your Dragon, dan Kung Fu Panda.
Overall, Rise of the
Guardians adalah film animasi yang menyenangkan. Seperti nama rumah produksinya,
film ini mampu mengajak saya untuk ikut bermimpi dan berfantasi ria bersama
karakter-karakter lucu yang ia miliki, dengan premis yang menarik, dengan cara
yang sangat renyah, dibalut dengan tampilan visual yang segar dengan efek 3D
yang baik. Ya, 97 menit yang penuh aksi, bersama tokoh-tokoh fiktif terkenal
yang mencoba mengingatkan semua anak didunia agar tidak menyerah untuk terus
bermimpi, karena The Guardians ada buat mereka.
Score: 7,25/10
0 komentar :
Post a Comment