Uang memiliki kekuatan
yang dapat menciptakan dua kondisi berbeda dalam kehidupan anda. Dengan uang
yang melimpah anda tetap tidak dapat membeli kebahagian, namun dapat lebih
cepat dalam mencapai kebahagian. Tapi, uang dapat pula menjadikan anda seperti
orang gila, ketika mereka pergi dari kehidupan anda. David A. Siegel merupakan
wujud nyata dari kekuatan uang yang dapat merubah kehidupan seseorang.
David A. Siegel, pria
berusia 74 tahun yang merupakan pemilik Westgate Resorts, sebuah perusahaan
real estate dan timeshare, memiliki 28 resort yang tersebar di 11 wilayah
diseluruh Amerika Serikat. Ya, Westgate adalah perusahaan besar, tidak hanya di
Amerika namun juga untuk cakupan dunia. Dengan uang yang melimpah tentu sangat
mudah bagi Siegel bersama istrinya yang merupakan mantan Miss Florida,
Jaqueline Siegel, mewujudkan nyatakan mimpi baru mereka.
Dari ide yang mereka
peroleh ketika berlibur ke Prancis, Siegel berencana untuk membangun sebuah
rumah bergaya Versailles, diatas tanah yang sangat luas, dan kelak akan menjadi
rumah terbesar di Amerika Serikat. Ya, mayoritas dari anda tentu akan berpikir
bahwa hal ini gila, karena ketika anda sudah memiliki sebuah rumah yang sangat
besar, anda justru ingin membangun rumah yang lebih besar lagi. Namun, semua
itu terhambat ketika krisis global ditahun 2008 menerpa dunia, yang memaksa
Siegel dan keluarganya merubah gaya hidup mereka.
Kekuatan utama The Queen
of Versailles adalah cerita yang dimilikinya mampu untuk mengajak saya ikut
bermimpi. Tentu saja apa yang dimiliki Siegel adalah impian semua orang, harta
yang melimpah, istri yang cantik dan seksi, dan delapan anak yang lucu-lucu
(mungkin tidak untuk jumlahnya). Dengan menjentikkan jari saja mungkin Siegel
dapat memperoleh apa yang ia inginkan.
Di awal cerita anda
akan melihat sebuah penggambaran cerita dengan dominasi rasa bahagia yang
dikemas dengan baik oleh Lauren Greenfield. Namun hanya 30 menit waktu yang
diberikan oleh Greenfield bagi anda untuk menyaksikan segala keindahan yang
dimiliki oleh keluarga Siegel (singkat, namun efektif). Setelah itu hadir
permasalahan utama yang bertolak belakang dengan cerita diawal film. Sebuah
“bencana” yang kemudian mengganggu keseimbangan keluarga, baik dalam finansial
maupun keharmonisan.
Tidak mudah bagi sebuah
film dokumenter untuk menjadikan daya tarik cerita yang ia miliki tetap terjaga
dengan baik hingga akhir film. Greenfield berhasil dalam hal ini. Sebuah proyek
bernama Versailles berhasil memikat saya diawal film, menjadikan saya ikut
berkhayal seperti apa kelak rumah tersebut ketika telah selesai. Dan ketika
masalah utama timbul, saya juga berhasil diajak Greenfield untuk merasakan
tekanan yang dialami karakter dalam cerita.
Semua pesan yang
diemban oleh film ini berhasil disampaikan dengan baik. Kunci utama dari
kesuksesan itu mungkin adalah efek domino yang ditimbulkan oleh masalah utama
yang mengguncang financial keluarga Siegel. Uang jelas memiliki kekuatan yang
sangat besar, dapat mewujudkan mimpi anda dengan mudah ketika mereka berlimpah,
hingga akhirnya anda akan menyadari betapa pentingnya mereka ketika mereka
perlahan menghilang dari kehidupan anda.
Overall, The Queen of
Versailles adalah sebuah film documenter yang menghibur. Cerita yang
menggambarkan bagaimana uang merupakan salah satu faktor yang dapat merubah
kehidupan seseorang, berhasil dibangun dengan baik oleh Lauren Greenfield sejak
awal hingga akhir. Kondisi suka dan duka yang bekerja dengan efektif, mampu
berpadu dengan sisi lucu yang diselipkan, namun tidak merusakan penggambaran
inti cerita. Ya, semua pesan tersampaikan dengan manis, bagaimana bertanggung
jawab dalam menggunakan kekuasaan yang anda miliki sangatlah penting, karena
hidup ibarat roda yang berputar, anda bisa diatas, ada saatnya pula anda berada
dibawah.
Score: 8,25/10
0 komentar :
Post a Comment