Ditahun 2044, ketika 10 persen dari populasi manusia dapat melakukan telekinesis, mesin penjelajah waktu masih belum ditemukan. Namun, 30 tahun berselang, mesin tersebut telah ditemukan, masih bersifat illegal dan hanya tersedia di pasar gelap. Alat tersebut digunakan oleh para penjahat dimasa itu, mengirim korban ke 30 tahun sebelumnya, dimana seorang penembak yang disebut "looper" telah bersiap dengan senjatanya. Joe (Joseph Gordon-Levitt) adalah seorang looper. Nah, bagaimana jadinya ketika korban yang dikirim untuk dieksekusi oleh Joe adalah dirinya sendiri, Joe (Bruce Willis) dari tahun 2074.
Ternyata konflik yang
ditawarkan oleh Rian Johnson tidak sesederhana itu. Ditahun 2074, dunia semakin
kacau akibat seseorang yang mereka sebut The Rainmaker. Old Joe ternyata
mengemban sebuah misi, untuk menemukan The Rainmaker yang ketika itu masih berumur
10 tahun, dan membunuhnya karena dia telah mengambil salah satu orang yang
paling Old Joe kasihi. Satu-satunya pedoman yang ia miliki hanyalah sebuah
kombinasi angka.
Kemudian hadir Sara
(Emily Blunt), bersama anaknya yang bernama Cid (Pierce Gagnon, saya suka
akting anak ini), yang ternyata merupakan salah satu dari tiga orang anak yang
cocok dengan kombinasi milik Old Joe. Joe yang pada saat itu juga menjadi
buronan oleh anak buah dari Abe (Jeff Daniels), tempat ia bekerja, karena gagal
menjalankan tugasnya dengan baik, ternyata justru berada di pihak yang berbeda
dengan Old Joe. Yap, A mengejar B, C mengejar B, B mengejar D, namun C ingin
melindungi D, dimana B sendiri ingin menyelamatkan masa depan si C. Nah,
lengkap kan. lol
Cerita yang ditawarkan film
ini memang tidak terlalu ribet, tapi tidak sesederhana salah satu film time
travel terbaru Men in Black 3, dimana mereka kembali ke masa lalu, misi
selesai, kembali ke masa sekarang. Akan ada sedikit pembahasan cerita di masa
depan, yang perlahan membangun hubungan cerita dengan masa sekarang.
Tapi, saya tidak
merasakan sebuah sajian yang menarik dari cerita di awal film. Beberapa kali
saya sempat melihat jam untuk memastikan sudah berapa lama film ini berjalan.
Bukan berarti Rian Johnson sukses menjadikan saya menjadi tidak sabar dengan
cerita selanjutnya, namun karena saya tidak puas dengan cerita yang ia kemas di
awal film. Premis yang sangat sangat menarik sebelum film diputar seolah lenyap
ketika cerita mulai dibangun. Saya suka kompleksitas dari sisi cerita, namun
tidak dengan tensi yang saya dapatkan diawal, datar.
Bagi saya itu adalah
lubang besar dari film ini dan menjadikan paket yang disajikan menjadi tidak
utuh secara penuh. Kurang impresif diawal, cerita mulai berhasil menarik
perhatian saya ketika konflik mulai tertuju pada Cid. Yap, ini adalah titik
awal film ini menampilkan grafik yang naik untuk saya. Nuansa action dan
thriller mulai muncul dan berpadu dengan misteri yang terus terjaga sejak awal.
Saya suka konsep yang
Rian Johnson berikan di proyeknya kali ini. Sebuah pertanyaan yang kuat
berhasil ia hadirkan sejak awal, "apakah anda mau membunuh anda yang
datang dari masa depan?". Johnson berhasil menciptakan sebuah rel yang
kuat untuk kereta yang ia miliki di dunia fantasinya. Sangat kokoh, mungkin
adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan cerita film ini. Semua elemen
cerita diberikan daya tarik oleh Johnson, bahkan Kid Blue (Noah Segan) yang
tampaknya memang tercipta untuk menjadi seorang pecundang. Plot cerita yang
cerdas dengan intensitas yang banyak tidak akan menjadikan bingung, karena
mereka akan saling melengkapi dengan baik, dan mudah dicerna.
Overall, Looper
merupakan film yang menghibur. Film ini awalnya memiliki potensi untuk menjadi
besar, namun bagian pembuka membuat semua itu sirna karena tidak berhasil memberikan impresi awal yang baik bagi saya. Rian Johnson berhasil
mengajak saya untuk ikut bermain dengan emosi yang dimiliki tiap karakter.
Johnson menciptakan sebuah lintasan yang kuat, sehingga tiap karakter berhasil
menyampaikan maksud dari kehadirannya dicerita. JGL bermain dengan baik,
meskipun bentuk wajah-nya sangat mengganggu saya. Begitupula dengan Willis, Emily, dan Pierce Gagnon. Film ini tidak megah, namun mungkin akan menjadikan anda dan teman anda untuk kembali
membahas film yang baru saja anda saksikan tadi, terutama dengan twist yang
hadir di penghujung film.
Score: 8/10
0 komentar :
Post a Comment