Jangan menilai buku
dari sampulnya. Jika anda melihat Brian Taylor (Jake Gyllenhaal), dan Mike Zavala
(Michael Peña), tentu penilaian pertama anda mereka adalah dua polisi muda yang
tidak pernah serius dalam melakukan tugasnya. Senang menjaili temannya sesama
polisi, selalu tampak santai dan kurang serius ketika mendapat teguran dari
pimpinan, dan percakapan konyol yang mereka lakukan ketika berpatroli, tentu
saja penilaian anda tadi sangat wajar. Namun, dibalik itu mereka telah menjadi
target utama sebuah kartel narkoba paling berbahaya di USA.
Dua sahabat yang tampak
sudah seperti saudara ini selalu menciptakan suasana santai ketika mereka
berpatroli. Dan salah satu aksi mereka adalah merekam semua kegiatan yang mereka
lakukan dengan camcorder, baik handycam maupun spy-cam. Meskipun terus ditegur
oleh pimpinan, dan berujung pada kekesalan dari sesama polisi, Brian dan Mike
tetap pada pendiriannya.
Ya, mereka memang
senang bersenang-bersenang, bahkan ketika melakukan tugas yang diberikan.
Namun, kekompakkan yang mereka miliki menjadikan semua tugas tersebut berhasil
dijalankan dengan baik. Mereka bahkan berhasil menemukan beberapa kasus yang
tidak terdeteksi sebelumnya. Hal tersebut diketahui oleh sebuah kartel narkoba,
yang merasa terancam akan keberadaan mereka disekitar daerah patrol kedua
polisi ini. Dan tidak ada jalan lain, Brian dan Mike harus disingkirkan.
Ini film yang
menyenangkan. End of Watch ibarat versi serius dari 21 Jump Street, dua polisi
yang memiliki tingkah konyol, namun selalu berhasil menjalankan tugasnya. Sejak
awal David Ayer sudah menciptakan standar yang baik untuk film ini. Dan ketika
cerita terus bergulir, apa yang ia berikan selalu terasa menyenangkan.
Keputusan Ayer memberikan kedua karakter utama kesempatan merekam kegiatan mereka ternyata justru
menjadi salah daya tarik yang unik dari film ini. Anda dapat melihat aksi Brian
dan Mike, saat mereka bercanda didalam mobil patroli, hingga ketika mereka
melakukan aksi penyergapan, semua terasa nyata bagi saya.
Salah satu kunci sukses
film ini adalah karena David Ayer berhasil mengajak anda ikut masuk ke setiap
elemen cerita yang ia ciptakan. Ketika aksi kejar berlangsung, anda akan
merasakan suasana tegang yang sangat baik. Dan ketika mereka bercanda, tidak
ada kata lain yang terlintas dipikiran saya selain konyol. Ayer menciptakan
karakter utama dengan kepribadian yang pada akhirnya akan menjadikan anda suka
dan sayang kepada mereka. Kisah persahabatan antara Brian dan Mike juga terasa
sangat emosional. Ya, David Ayer sukses.
Cerita yang akan anda
dapatkan sangat simple. Sejak awal anda akan menyaksikan Brian dan Mike berpatroli,
menerima tugas dari pusat, dan melakukan penyergapan di tempat kejadian. Itu
terus berulang, dan mungkin akan membuat anda sedikit bingung kemana cerita
film ini akan berjalan. Itu semua merupakan proses dimana kedua karakter
membangun kisah persahabatan mereka, dan kemudian ditutup dengan sebuah ending
yang sangat mengejutkan. Ya, salah satu ending terbaik di tahun ini.
Semua konflik yang
diciptakan David Ayer memiliki kontribusi yang sama baiknya terhadap cerita.
Kisah asmara Brian dan kekasihnya Janet (Anna Kendrick), hubungan unik antara
Mike dan istrinya Gabby (Natalie Martinez), memiliki peran penting dari
permainan emosi yang diberikan film ini. Begitupula dengan kehadirna Van Hauser
(David Harbour), yang menjadi objek penderita dengan karakter negatif.
Dibalik genre crime dan
thriller, saya merasa drama yang ditampilkan justru menjadi factor kunci
kesuksesan film ini. Tanpa anda sadari David Ayer membuat anda merasa lebih
dekat dengan polisi, profesi yang selalu bertugas dengan taruhan nyawa mereka.
Anda akan melihat sisi lain dari polisi, apa yang mereka lakukan ketika tidak
berada disekitar pimpinan, hingga bagaimana sulitnya pasangan mereka untuk
tetap jauh dari rasa cemas ketika mereka bertugas. Banyak pesan yang berhasil
disampaikan dengan baik lewat tampilan cerita yang terasa sangat pas diseluruh bagian,
tidak terasa berlebihan.
Jake Gyllenhaal dan
Michael Peña, mereka luar biasa di film ini. Chemistry yang mereka bangun
sangat baik. Anda akan merasakan senang ketika mereka senang, dan akan menjadi
duka ketika mereka mulai kehilangan tawa. Dengan kamera ditangan mereka,
Gyllenhaal dan Peña seolah tampak lepas, dan menikmati karakter yang mereka
mainkan. Gyllenhaal dan Peña juga berhasil membangun kisah persahabatan mereka
dengan baik, menjadikan mereka tampak seperti saudara dengan saling melengkapi
satu sama lain. Ya, saya menyukai kombinasi Gyllenhaal dan Peña.
Overall, End of Watch
adalah film yang sangat memuaskan. Sebuah kemasan visual yang menceritakan
kehidupan polisi, memiliki berbagai komponen cerita dengan tingkat efektifitas
yang tinggi. Ada kejahatan yang sangat keji, tensi thriller yang bekerja dengan
baik, komedi implisit yang mampu membuat anda tertawa lepas, dan ditutup dengan
sebuah drama sangat emosional yang mungkin akan mampu membuat anda menangis.
Ya, dibantu dengan performa apik dari dua pemeran utama, David Ayer berhasil membungkus semua itu menjadi sebuah paket dengan durasi
109 menit yang terasa sangat pas. End of Watch, recommended movie.
Score: 8,25/10
Gyllenhaal and Peña has a natural chemistry. Their banter is so funny that without even trying, it ends up being on of the funnier buddy cop movies that I've seen, and keep in mind that End of Watch isn't even a comedy.
ReplyDeleteRight, David Ayer made it really balance between drama, crime, thriller, and comedy. Each have good intensity. :)
Delete