Election atau di
Indonesia lebih kita kenal dengan sebutan "pemilihan umum", jelas
merupakan salah satu topik utama di Amerika tahun ini. Tema tersebut coba
diangkat oleh Jay Roach, yang pernah mencuri perhatian lewat Game Change. The
Campaign menceritakan tentang pemimpin North Carolina bernama Cam Brady (Will
Ferrell), melakukan beberapa kesalahan minor yang menciptakan noda dalam masa
kepimpinannya. Noda tersebut menyebabkan munculnya celah, yang kemudian dimanfaatkan
oleh pihak lain untuk mencegah Cam kembali memimpin North Carolina.
Glenn Motch (John
Lithgow) dan Wade Motch (Dan Aykroyd) segera memanfaatkan peluang yang mereka
miliki, dan menciptakan saingan baru bagi Cam dalam pemilihan umum. Marty
Huggins (Zach Galifianakis), seorang Direktur Pusat Pariwisata, pria polos yang
sederhana, berhasil mencuri perhatian berkat koneksi yang dimiliki Ayahnya,
Raymond Huggins (Brian Cox), dan kehadiran Tim Wattley (Dylan McDermott),
seorang manajer kampanye yang direkrut untuk merubah serta membantu Marty,
seperti yang dilakukan Mitch (Jason Sudeikis) dipihak Cam. Tapi, ternyata
terdapat sebuah misi khusus dibalik majunya Marty dalam pemilihan ini.
Dengan hanya melihat
dua pemeran utamanya saja, jelas film ini akan memberikan anda ekpektasi akan
sebuah komedi yang dapat membuat anda sejenak melupakan masalah disekitar
dengan tertawa bersama karakter dalam cerita. Hal tersebut semakin besar karena
terdapat beberapa nama besar yang memiliki pengalaman yang tidak dapat dipandang
sebelah mata. Berhasilkah film ini menghibur saya? Jawabnya adalah tidak.
Bersama Chris Henchy
dan Shawn Harwell, Jay Roach berhasil menciptakan sebuah cerita yang tampak
menarik lewat sinopsis yang ditawarkan. Seorang incumbent yang sedang terancam
popularitasnya oleh seorang yang sebenarnya sangatlah tidak popular
dimasyarakat, kemudian melakukan banyak cara agar dapat kembali menjadi yang
teratas, meskipun dengan cara yang kotor. Dengan banyak intrik politik yang
diselipkan, pesan dari tiap scene akan dapat anda pahami dengan mudah.
Celakanya, itu tidak dibarengi dengan eksekusi yang mumpuni oleh Jay Roach.
Sejak awal saya tidak
menemukan satupun scene yang mampu “meledakkan” konflik utama yang dibawa oleh
film ini. Diawali dengan tensi yang datar, Marty masuk kedalam cerita tetap
terasa datar, aksi saling ejek dan menjatuhkan antara Cam dan Marty masih
terasa datar, hingga akhir cerita tetap terasa datar. Konflik pendukung yang
sebenarnya dapat menjadi pembeda bagi film ini juga terasa menggantung, tidak
dipaksa masuk lebih jauh kedalam konflik utama. Dan, hasilnya adalah saya tidak
mendapatkan sebuah klimaks diakhir cerita.
Saya, dan mungkin juga
anda, jelas menjadikan Ferrell dan Galifianakis sebagai faktor utama untuk
menyaksikan film ini. Ferrell dan Galifianakis memang kembali membuktikan bahwa
mereka dapat menjadi karakter apapun yang diberikan kepada mereka. Dua calon
pemimpin yang saling serang berhasil dimainkan oleh Ferrell dan Galifianakis,
namun justru terasa berada dibawah standar yang mereka miliki, tidak lebih. Ya,
mungkin karena script yang mereka dapatkan bagi saya memang tidak akan mampu
mendukung mereka untuk dapat tampil maksimal, meskipun telah dibantu dengan ciri
khas humor yang mereka miliki.
Overall, The Campaign
adalah film komedi yang kurang memuaskan. Premis cerita yang menarik kurang
berhasil dituntun dengan baik oleh Jay Roach, sehingga menghasilkan sebuah
cerita yang tidak dapat meninggalkan sebuah pesan yang menarik kepada penonton.
Ya, film komedi adalah film yang paling tepat untuk bersenang-senang dengan
tertawa sebagai variabel utama. Tapi anehnya saya tidak merasakan itu, bahkan
mungkin hanya sekitar 25% dari humor yang diberikan mampu bekerja dengan baik. Jelas sebuah angka yang sangat kecil untuk film dengan dua pemeran utama
sebesar Ferrell dan Galifianakis.
Score: 6/10
0 komentar :
Post a Comment