Empat tahun yang lalu,
kombinasi Nicholas Stoller dan Jason Segel sempat mencuri perhatian lewat
Forgetting Sarah Marshall, sebuah komedi-romantis dengan kisah utama tentang
Peter Bretter (Jason Segel), yang mengalami permasalahan dengan kekasihnya yang
diperankan oleh Kristen Bell. Kali ini Stoller dan Segel kembali, dengan tema yang
sama, namun dalam kemasan yang berbeda. Tom Solomon (Jason Segel), seorang chef
sebuah restoran di San Fransisco, melamar kekasih yang telah bersamanya selama
satu tahun, Violet Barnes (Emily Blunt), di situasi yang justru jauh dari kesan
romantis.
Tom sendiri merupakan calon
terkuat untuk mendapatkan promosi, dari pimpinan tempat ia bekerja. Tom dan
Violet mulai menyusun rencana pernikahan mereka. Semua berjalan lancar, hingga
permasalahan yang menjadi akar dari semua masalah yang tercipta sepanjang film
datang. Adik Violet, Suzie Barnes-Eilhauer (Alison Brie), ternyata telah hamil,
hasil hubungan singkatnya dengan Alex (Chris Pratt), sahabat Tom. Ini
menyebabkan rencana yang telah disusun oleh Tom dan Violet terpaksa ditunda.
Durasi penundaannya tidak singkat, yang disebabkan hubungan Tom dan Violet yang
semakin merenggang pasca mereka pindah ke Michigan, tempat Violet melanjutkan
studinya.
Nicholas Stoller masih
memberikan cita rasa yang sama dengan dua film terdahulunya, Forgetting Sarah
Marshall, dan Get Him to the Greek. Inti cerita dengan skala sempit, berawal
dengan kisah manis, namun diolah sedemikian rupa dengan menyuntikkan konflik
yang menyebabkan cerita berpindah dari jalur utama, berhasil mengikat anda, dan
mulai mengajak anda berputar-putar dengan permasalahan yang dihadapi dua tokoh
utama. Kerja sama Stoller dan Jason Segel dalam penciptaan naskah cukup baik,
terutama untuk beberapa karakter pendukung, yang akan menjadikan anda sedikit
berpikir dengan siapa kisah cinta Violet dan Tom akan berakhir. Yah, hanya
sedikit. Begitupula dengan penempatan unsur humor, terutama bagian dialog antar
karakter yang bagi saya menjadi salah satu kunci sukses dari film ini.
Namun Stoller seolah ingin
mengulang kesuksesannya bersama Segel empat tahun yang lalu. Durasi film ini
adalah dua jam dan empat menit. Untuk premis yang sederhana, mungkin terasa
sangat panjang. Dan itu benar, terbukti dengan dibeberapa bagian pembahasan
cerita terasa terlalu lama, dan beberapa cerita pendukung yang terasa kurang bermanfaat
bagi cerita utama. Tidak menimbulkan
rasa bosan memang, hanya akan membuat anda untuk melakukan skip pada beberapa
bagian cerita.
Yang menjadi salah satu kunci
sukses lain dari film ini adalah chemistry yang tercipta antara Jason Segel dan
Emily Blunt. Segel dan Blunt berhasil memainkan sepasang kekasih yang sedang
dimabuk asmara, goyah, namun tetap saling mencintai meskipun cobaan terus
menghampiri mereka. Segel dan Blunt sukses menjadikan karakter Tom dan Violet
menjadi pasangan yang harus anda sayangi lewat kisah lucu nan lembut mereka,
yang membuat anda tidak rela jika mereka sampai berpisah. Akting yang
ditampilkan Segel sangat mumpuni, hampir berada dilevel yang sama dengan
performanya di Jeff Who Lives at Home. Emily Blunt bermain sangat baik, berhasil
membuat Violet tampak pintar dan lucu, lewat aksen British-nya, membangun
chemistry yang sangat baik dengan Jason Segel, dan menciptakan ruang bagi
pemeran pendukung seperti Alison Brie dan Rhys Ifans untuk menjalankan
tugasnya.
Overall, The Five-Year Engagement menghadirkan tontonan yang cukup memuaskan, memenuhi ekspektasi awal saya. Dengan performa apik dari dua pemeran
utama, dibantu dengan pemeran pendukung yang bekerja dengan baik (termasuk
Alison Brie, yang menjadikan Suzie layaknya Annie di Community), dibalut dengan
cerita yang mengalir dengan lembut, berhasil menjaga rasa bosan terus menjauh
dari anda selama dua jam lebih. Yap, dua jam lebih, yang menurut saya dapat
dikemas dalam durasi yang lebih singkat, dengan menghilangkan beberapa bagian
dari cerita yang terasa kurang begitu bermanfaat. Cerita yang berhasil dikemas
dengan cara yang cerdas dan manis, meskipun mudah ditebak dengan hanya melihat
judulnya saja, dengan cerita yang sedikit berputar-putar.
Score: 7/10
0 komentar :
Post a Comment