Permasalahan hormon, itu yang
dialami Alma (Helene Bergsholm), remaja berusia 15 tahun yang berasal dari kota
kecil di Norwegia, Skoddeheimen. Sulit dalam mengontrol hormon, Alma
menyalurkan hasratnya yang tinggi dengan berlangganan telepon seks. Alma sangat
menyukai Artur (Matias Myren), seorang gitaris gereja, yang merupakan teman
sekelasnya. Alma menjadikan Artur sebagai fantasinya setiap hari. Obsesi yang
tinggi itu berubah bencana saat mereka menghadiri pesta.
Artur memperlihatkan Alma
"private stuff" miliknya ketika mereka berdua berada ditaman belakang
tempat pesta. Celakanya, Alma menyampaikan hal tersebut dengan cara yang salah
kepada dua teman baiknya, Inggrid (Beate Støfring) dan Sara (Malin Bjørhovde).
Cerita tersebut dengan cepat menyebar, dan Alma mulai dijauhi teman-teman
sekolahnya. Jelas tidak ada yang percaya setelah hal itu dibantah sendiri oleh
Artur. Kebiasaan Alma yang gemar berkhayal, semakin meyakinkan semua orang
bahwa itu hanya khayalan dari Alma.
Film berdurasi 74 menit dengan
judul yang mengundang rasa penasaran ini diangkat dari novel dengan judul yang
sama karya Olaug Nilssen. Dibawah kendali Jannicke Systad Jacobsen, film ini
penuh dengan kesederhanaan. Namun dibalik kesederhaan itu, Turn Me On Dammit! menyuguhkan tontonan dengan balutan cerita yang jujur dan menyegarkan.
Bagaimana seorang gadis muda mencoba mengatasi libidonya yang sedang
berkembang, Jannicke kemas tanpa menunjukkan erotisme yang berlebihan, dan
tidak terkesan murahan. Jannicke terus mengajak penonton untuk mengupas
kehidupan Alma, dengan senjata utama kegemaran Alma dalam berfantasi.
Film ini merupakan debut Helene
Bergsholm didunia akting. Helene Bergsholm menghadirkan performa yang memukau,
menjadikan karakter Alma memang tampak seperti remaja yang selalu gemar
berfantasi, dari tatapannya saat menghadiri pesta, hingga ekpresi wajah ketika
menjaga toko. Malin Bjørhovde juga bermain dengan baik, dari membantu Alma, membangun hubungan dengan Kjartan, sampai menulis surat untuk seseorang di Texas. Beate dan Matias menurut saya cukup baik, karena porsi yang mereka dapatkan tidak begitu banyak. Satu lagi yang bermain baik
adalah Henriette Steenstrup, yang berperan sebagai Ibu Alma.
Overall, film ini diluar
ekpektasi awal saya. Kesederhanaan yang selalu ditonjolkan dalam setiap aspek,
dari cinematography, music, hingga naskah, justru membantu film ini sukses
menyampaikan pesan awalnya. Komponen cerita menurut saya sangat pas, sangat
jujur sesuai fakta yang ada saat ini, dibantu humor yang efektif. Pengulangan
kebiasaan dari masing-masing karakter juga efektif, dari Alma dan Sara yang
selalu mengacungkan jari tengahnya ketika melihat papan nama kota Skoddeheimen,
hingga Inggrid yang selalu menjaga kelembaban bibirnya dengan lipgloss. Tidak
complicated memang, hanya seorang gadis yang gemar berfantasi. Namun twist yang
diberikan justru menjadikan cerita yang sederhana tampak menarik, menjadikan
anda ikut mencoba menebak benar atau salah. Film yang menghibur.
Score: 7,8/10
0 komentar :
Post a Comment