Continental Drift adalah proses
pecahnya satu dataran yang sangat luas yang terjadi dimasa purbakala, menjadi
beberapa bagian dengan ukuran lebih kecil yang saat ini kita kenal sebagai
benua. Lupakan sejenak teori ilmiah tentang penyebab perpecahan itu. Dalang
utamanya adalah The Scrat!! The Scrat masih dengan kebiasaan lamanya, mengejar
biji pohon ek, yang sejak film pertama memiliki kekuatan magis yang dapat
membelah daratan. The Scrat masuk hingga ke inti bumi, yang menjadi awal mula
terjadinya continental drift.
Continental Drift mengakibatkan
terjadinya pergeseran daratan, baik secara vertical maupun horizontal. Ini
mengakibatkan Manny (Ray Romano) terpisah dari istrinya Ellie (Queen Latifah)
serta anak perempuannya Peaches (Keke Palmer). Manny bersama Sid (John
Leguizamo), Diego (Denis Leary), beserta Nenek Sid (Wanda Sykes) yang ditinggal
paksa oleh anaknya, berlayar mengarungi samudera untuk mencari daratan yang
baru dengan harapan dapat kembali bertemu keluarga mereka. Namun misi itu
tidaklah mudah. Mereka bertemu Captain Gutt (Peter Dinklage), penguasa
samudera. Celakanya tingkah konyol yang mereka lakukan pada akhirnya
menimbulkan permasalahan dengan Captain Gutt.
Ini juga mempertemukan Diego dan Shira (Jennifer Lopez), yang merupakan
assisten dari Captain Gutt.
Apa itu Ice Age bagi saya? Ice
Age adalah "Sid dan Scrat". Duo S ini menurut saya menjadi kunci bagi
Ice Age. Jika lelucon yang kedua karakter ini berikan tidak berhasil dieksekusi
dengan baik, maka film ini selesai. Dan yap, mereka kali ini kurang sukses. Ada
beberapa lelucon dari Sid yang berhasil, namun itu minor dan sisanya terasa
datar. Begitu pula The Scrat, yang memberikan impresi yang besar di awal film,
namun seolah hilang dan baru terasa kehadirannya ketika ia masuk ke
Scratlantis.
Rasa yang diberikan oleh Mike
Thurmeier yang kali ini berduet dengan Steve Martino masih sama dengan Ice Age
3. Memang terdapat beberapa pesan yang bisa dibilang cukup berhasil dalam
penyampaiannya. Dari bagaimana Manny mendapatkan pengalaman bersikap sebagai
seorang ayah yang dapat menyenangkan anak perempuannya, hingga Peaches yang
belajar apa arti sahabat yang sebenarnya ketika ia mulai meninggalkan Louis
(Josh Gad) untuk bergaul dengan Ethan (Aubrey Graham). Namun itu tidak cukup
untuk menutupi kelemahan film ini. Mengekploitasi kekonyolan dari masing-masing
karakter, tanpa disertai cerita yang benar-benar kuat dan cenderung mudah
ditebak.
Terdapat beberapa bintang baru
di jajaran pengisi suara film ini. Peter Dinklage, Jennifer Lopez, Aubrey
Graham (Drake), Nicki Minaj, Kunal Nayyar, dan Nick Frost, bergabung dengan
Simon Pegg yang telah hadir sejak film ketiga. Peter Dinklage memberikan
impresi yang terbaik diantara pengisi suara baru. Dan yang paling mudah ditebak
adalah Nicki Minaj. Ketika mendengar suara
Steffie yang merupakan sahabat Ethan untuk pertama kali, saya yakin itu Nicki
Minaj, dan ternyata benar. Hahaha. Yang sedikit mengecoh adalah suara Flynn,
yang awalnya saya mengira diisi oleh Stephen Fry. Dan hebatnya saya tidak sadar
ada Jennifer Lopez dan Drake pada film ini hingga film berakhir dan credit
dimulai.
Overall, film ini menyajikan
tontonan yang cukup menghibur. Seperti yang saya jelaskan diawal, film ini bagi saya
adalah Sid dan Scrat. Ekspektasi saya sejak awal memang tidak begitu tinggi. Meskipun detail dan
music yang diberikan kurang impresif sentuhan warna
serta karakter baru yang diciptakan terasa sangat baik. Alur cerita mengalir
dengan baik dan tidak memberikan kesempatan pada rasa
bosan untuk hadir. Tingkah konyol karakter yang terus disuntikkan
sejak awal hingga akhir menjaga tensi film cukup stabil, meskipun eksekusi
humornya sendiri kurang maksimal. Membuka film ini dengan
The Simpsons sendiri merupakan keputusan yang baik.
Score: 6/10
0 komentar :
Post a Comment