Reboot,adalah kata kunci dari
film ini. Ibarat ketika anda mematikan (reboot) computer yang sudah anda
gunakan sebelumnya, anda secara otomatis harus menghentikan semua aplikasi yang sudah anda nyalakan, kemudian memulai kembali dari awal.
Begitupula dengan The Amazing Spider-Man. Ini bukan Spider-Man 4 dengan nama
yang berbeda. Yang pertama kali anda lakukan adalah mencoba menghapus sejenak semua memori yang telah diciptakan oleh Sony Pictures sejak kemunculan manusia
laba-laba ini sepuluh tahun yang lalu,
dan memulai kisah baru.
Film ini bercerita tentang
Peter Parker (Andrew Garfield), kembali ke bangku sekolah, digigit oleh seekor
laba-laba, dan bertemu Gwen Stacy (Emma Stone). Peter secara tidak sengaja
menemukan satu dokumen yang berisikan fakta tentang proyek yang pernah diciptakan
oleh ayahnya. Fakta itu menuntun Peter kepada sahabat lama ayahnya, Dr. Curt
Connors (Rhys Ifans), yang sedang dalam kondisi dibawah tekanan oleh atasannya
Dr. Ratha, untuk menciptakan ramuan obat bagi Norman Osborn, pemimipin Obscorp.
Peter bersama algoritma yang berhasil ia temukan, justru menjadi puzzle
pelengkap bagi eksperimen yang sedang Dr. Connors lakukan.
Perkiraan awal saya adalah film
akan dimulai ketika Peter telah menjadi Spider-Man, dan mengulas ulang masa
lalunya. Namun, dibagian awal anda justru akan diajak untuk mulai menyusun
ulang perjalanan hidup seorang Peter Parker, satu per satu. Dibagian ini terasa
sedikit membosankan. Mungkin karena saya sudah tahu jalan ceritanya, digigit
serangga, bangun pagi dengan kekuatan baru, dan mulai mengekplorasi kekuatan
yang ia dapatkan tersebut. Yang sedikit berbeda adalah wanita pendamping Peter.
Tidak ada Mary Jane, melainkan Gwen Stacy, anak perempuan Captain Stacy (Denis
Leary), seorang kepala polisi New York. Gwen merupakan cinta pertama Peter,
sebelum bertemu Mary Jane. Dan dikarenakan ketidak hadiran The Green
Goblin/Norman Osborn, maka Gwen belum tewas di film ini. (Ups, spoiler!!! Sorry
:P)
Sepuluh tahun yang lalu, Sony
Pictures berhasil mengadaptasi salah satu super hero paling terkenal ke dunia
visual. Dan sekarang, mereka justru memutuskan untuk melakukan reboot pada
superhero andalannya ini. Apa karena ide cerita yang sudah mentok? Atau karena
ingin mencoba peruntungan seperti yang pernah Warner Bros. lakukan pada Batman
karya Tim Burton. Batman muncul pada tahun 1989, dan di reboot tujuh tahun yang
lalu. Dan saya akui, Batman Begins sukses menciptakan sosok Batman yang lebih
berwibawa dan kuat. Tapi itu Warner Bros. lakukan delapan tahun setelah Batman
& Robin, film keempat Batman yang bisa dikategorikan gagal total.
Kemudian cast. Andrew
Garfield, pendiri Facebook yang memutuskan banting stir menjadi superhero, memberikan performa yang cukup baik, selevel dengan yang
Tobey Maguire berikan. Berikutnya yang saya rasa juga bermain baik adalah Rhys
Ifans, meskipun imo Dr. Connor adalah karakter yang nanggung, tidak
baik namun juga tidak terlalu kejam. Ini juga menjadikan The Lizard terkesan nanggung, kurang berhasil memberikan sisi gelap kedalam New York, tidak seperti Green Goblin, bahkan Doctor Octopus. Emma Stone? Cukup baik, karena memang Gwen hanyalah karakter pendukung yang tidak
memiliki "power" seperti Mary Jane.
Overall, The Amazing Spider-Man
adalah film yang baik. Dari sutradara hingga cast berhasil menjalankan tugasnya. Dibantu
dengan sentuhan John Schwartzman (Armageddon, Pearl Harbor) di cinematography, serta musik oleh James
Horner (Titanic, Avatar), Spider-Man rasa baru ini menyuguhkan tontonan yang
menghibur, walaupun punya kelemahan pada script yang payah. Memasukkan beberapa
cerita baru kedalam cerita berhasil dieksekusi dengan baik, namun sering menjadikan beberapa bagian terasa berputar-putar,
terutama part romantis antara Peter dan Gwen, sedikit terlalu lama, menurunkan tensi film, dan hampir membosankan, meskipun humor yang diberikan
memang berhasil memberikan sedikit nafas tambahan. Spider-Man versi Garfield sama saja dengan
sebelumnya, belum mampu menaikkan posisi Spider-Man.
Score: 7,25/10
0 komentar :
Post a Comment