Snow White (Kristen Stewart),
adalah seorang yatim piatu dibawah asuhan Ravenna (Charlize Theron), wanita
jahat yang membunuh Ayah Snow White setelah malam pernikahan mereka. Snow
ditahan di benteng, sementara Ravenna mulai menguasai Kerajaan yang berhasil
direbutnya. Ravenna mendapat info bahwa dengan mengambil nyawa Snow, ia dapat
awet muda selamanya. Ravenna memerintahkan Finn (Sam Spruell) untuk membawa
Snow kepadanya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Snow untuk melarikan diri dari
benteng, menuju Hutan Gelap.
Snow White and The Huntsman
adalah film kedua dengan tema Snow White ditahun ini. Yap, Mirror Mirror lebih
dulu muncul bulan april lalu. Dan saya rasa kita tidak perlu menanyakan cermin
untuk tahu siapa yang lebih baik diantara kedua film tersebut. Oh, anda
penasaran, oke, “Mirror, mirror on the wall, Who is the best?”, “Snow White and
The Huntsman”. See, saya setuju dengan si cermin (whatever), Snow White and The
Huntsman jauh lebih baik dari Mirror Mirror. Inti cerita dari keduanya sama,
hanya penyajiannya yang berbeda. Mirror Mirror lebih kepada film keluarga
dengan unsure komedi yang bisa dibilang dominan. Sedangkan SWTH, lebih serius,
gelap, dan dewasa.
Film ini disutradarai oleh
Rupert Sanders. Dan waw, ini film pertamanya sebagai director. Jelas tidak
buruk. Cara Rupert untuk menyatukan sisi gelap dan terang dari sebuah negeri
dongeng sangat baik. Dari awal yang gelap, sentuhan penuh warna di tengah,
semua terasa indah dan memanjakan mata. Begitu pula naskah yang disusun oleh
Evan Daugherty, dan John Lee Hancock, sosok dibalik kesuksesan The Blind Side.
Apa yang kurang? Keputusan Rupert memilih pemeran utama.
Yap, Kristen Stewart. Sorry to
say, di film ini dia bermain kurang baik. Namun Stewart sudah berada dijalur
yang benar untuk bergerak kearah positif. Di beberapa bagian Stewart tampak
baik. Namun itu minor, sisanya lemah. Kristen Stewart adalah magnet yang sangat
kuat untuk menarik jumlah penonton ke bioskop. Ini tidak lepas dari besarnya
jumlah fans saga vampire, yang membuat Stewart sangat dipuja. Namun bagi saya
Stewart tetap seorang artis dengan wajah yang sangat cocok untuk karakter
tertekan, karakter yang lemah seperti di The Messengers, The Runaways, bahkan
Panic Room, bukan sebagai Snow White, sosok yang seharusnya kuat di film ini.
Charlize Theron dan Chris
Hemsworth, double C yang menjadikan film ini layak mendapat nilai positif.
Charlize Theron berhasil menjalankan tugasnya, menyuntikkan kejahatan dalam
film ini. Intonasinya dalam setiap dialog, menjadikan unsure jahat terus hidup
sepanjang film, bahkan di scene dimana ia tidak tampil. Saya merasa tidak perlu
terlalu banyak membahas mengenai Charlize, aktris cantik yang sejauh ini selalu
sukses memerankan karakter jahat dan licik. Chris Hemsworth, disini dia tidak
punya palu, tapi kapak. Tapi power yang Chris berikan dalam setiap aksinya
selalu terasa kuat. Diluar Stewart, Charlize, dan Chris, cast lain yang menyita
perhatian saya adalah Sam Spruell, yang berperan sebagai Finn saudara dari
Ravenna. Memang porsi yang ia miliki tidak begitu banyak, namun saya merasa Sam
memainkan karakter yang ia miliki dengan baik. Tidak lupa pula para kurcaci, yang
menjadi satu tim yang sejak awal memang ditugaskan untuk memberikan sisi humor
ke dalam film, meskipun eksekusinya terasa sangat kurang.
Overall, film ini baik. SWTH
adalah Snow White versi elegan, dan jelas jauh lebih baik daripada Mirror Mirror
yang membosankan. Cerita yang dikemas dalam sisi gelap dengan tidak melupakan
keindahan dari dongeng itu sendiri. Alur yang mengalir, keterkaitan antar
cerita yang baik (meskipun ada beberapa bagian yang sebenarnya bisa dihilangkan untuk mempersingkat durasi film), menjadikan film ini tidak terasa membosankan, jujur saja saya
sendiri kaget.
Score: 7/10
0 komentar :
Post a Comment