Men In Black III (2012)
Boris The Animal (Jemaine Clement),
penjahat yang berhasil ditangkap oleh Agent K (Tommy Lee Jones) empat puluh
tahun yang lalu, berhasil meloloskan diri dari Lunar Max, penjara dengan sistem
keamanan tinggi, yang berlokasi di bulan. Kembalinya Boris ke bumi mengusung
misi balas dendam kepada Agent K, yang menyebabkan Boris kehilangan tangan
kirinya. Oleh sebab itu, Boris kembali ke 40 tahun yang lalu, tepatnya 15 Juli
1969.
Mengetahui Boris kembali ke tahun
1969, Agent K memutuskan untuk menyusul, berupaya untuk menggagalkan misi dari
Boris. Agent J (Will Smith), menyadari ada yang salah setelah Agent K pergi.
Ini semakin di perkuat dengan intensitas Agent J menginginkan susu cokelat.
Semua yang berada di sekeliling Agent J berubah, dari cerita Agent K yang tewas
40 tahun lalu, sampai bangsa Boglodite, yang dipimpin Boris berhasil menyerang
bumi. Setelah berdiskusi dengan pemimpin Men In Black, Agent O (Emma Thompson),
ia akhirnya menyusul Agent J, kembali ke tahun 1969. Ini mempertemukan ia
dengan Agent K muda (Josh Brolin), yang pada saat itu berusia 29 tahun. Misi pun
berlanjut, dengan sasaran utama adalah jaringan Arc, yang harus dilempar ke
luar angkasa agar dapat melindungi bumi. Mereka memanfaatkan momentum
peluncuran Apollo 11.
Film ini disutradarai oleh Barry
Sonnenfeld, orang yang sama dibalik MIB dan MIB2. Begitu pula naskahnya yang
ditulis oleh Lowell Cunningham, yang kali ini berduet dengan Etan Cohen.
Menurut saya, Barry cukup berhasil dalam mengendalikan film ini. Tensi yang
tercipta dari awal film berhasil dijaga dengan baik hingga film berakhir, sehingga
tidak membosankan. Naskah yang ada juga membuat cerita menjadi tegas dan tidak
berputar-putar.
Dari sisi pemeran, favorit saya adalah
Josh Brolin, yang berperan sebagai Agent K muda. Brolin menjadikan Agent K muda
sangat nyata, sangat hidup. Tampang licik yang dimiliki Agent K berhasil
dimainkan dengan baik oleh Brolin. Humor yang ia berikan, juga menambah nilai
positif film ini. Sementara Jones hanya muncul di awal cerita, menghilang
ketika ia kembali ke masa lalu, dan muncul kembali di scene akhir film. Saya
rasa penampilannya cukup baik, dikarenakan porsinya sendiri sedikit.
Yang mengecewakan adalah Will Smith,
yang berperan sebagai Agent J. Dari sisi acting dan karisma nya sebagai Agent J
saya akui sangat-sangat baik. Tapi, sorry to say, mayoritas humor yang Will
berikan terkesan sangat kering, lucu tapi kurang memberikan efek kejut yang
kuat. Padahal menurut saya nyawa terbesar dari film ini adalah Agent J yang
dimainkan oleh Will Smith. Saya tidak menilai Will bermain buruk, tapi kurang,
dan jauh dari ekspektasi awal saya.
Overall, MIB 3 adalah film yang cukup
menghibur. Premis awal yaitu kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan bumi di
eksekusi dengan cukup baik. Penampilan apik dari Brolin berhasil memberikan
nafas baru bagi MIB3. Hanya, penampilan Will Smith yang sedikit mengecewakan
saya. Untuk ukuran sekuel yang telah tertidur selama 10 tahun saya rasa MIB3
cukup baik, meskipun terkesan sedikit dipaksakan. Yah, namanya juga franchise.
:)
Score: 6,8/10
Safe (2012)
Mei (Catherine Chan), gadis remaja
berusia 12 tahun, memiliki daya ingat yang luar biasa. Mei di berikan tugas
oleh pamannya yang merupakan pemimpin organisasi mafia Cina, Triad, untuk
mengingat kombinasi angka yang merupakan kode rahasia. Ini menyebabkan Mei
menjadi target dari mafia Rusia dan Polisi Korup New York. Luke Wright (Jason
Statham), seorang polisi yang sedang putus asa, melihat Mei yang kabur dari
kejaran mafia, di stasiun kereta api ketika Luke mencoba bunuh diri dengan
melompat ke dalam rel kereta. Luke memutuskan untuk menyelamatkan Mei, dan
mengusung misi lain, yaitu membalaskan dendamnya kepada mafia Rusia.
Film ini di sutradarai dan ditulis
oleh Boaz Yakin, yang pernah menjadi bagian dari Prince of Persia: The Sands of
Time. Cerita yang ditulis oleh Boaz sangat menarik, dimana dua cerita awal
yaitu Mei dan Luke sebenarnya tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Dan,
cara Boaz menyatukan kedua cerita tersebut menurut saya sangat baik, meskipun
proses yang diperlukan cukup memakan waktu. Dan Boaz mengerti apa kelebihan
dari seorang Jason Statham, adegan aksi dengan alur yang cepat.
Inti film ini, tentu saja Jason
Statham, actor yang selalu sukses menarik penonton dengan adegan aksi khasnya.
Kali ini saya cukup puas dengan aksi Jason, meskipun ya tetap saja seperti
film-film sebelumnya, aksi khas Jason yang sudah terbaca, yang pada akhirnya
mengundang sedikit rasa bosan sepanjang film. Namun jika dibandingkan tiga filmnya
tahun lalu, The Mechanic – Blitz – Killer Elite, yang sangat kurang bagi saya,
di film ini performa Jason sedikit lebih baik, meskipun masih di bawah
aktingnya di Transporter bahkan Crank. Sedangkan Catherine Chan, wow, mengingat
ini adalah film kedua-nya, menurut saya Catherine bermain sangat baik. Sosok
gadis remaja jenius, yang mudah tertekan namun pintar membaca situasi berhasil
di mainkan oleh Catherine. Diluar Jason dan Catherine, ada Robert John Burke
yang berperan sebagai Captain Wolf, seorang polisi korup. Akting Robert baik,
terutama ketika Wolf bernegosiasi harga dengan kedua pihak mafia.
Overall, film ini cukup baik dan
hampir berada di level kurang. Nilai positifnya adalah sang sutradara, Boaz
Yakin, menurut saya cukup sukses membaca apa yang harus di berikan kepada
penonton jika actor utamanya adalah Jason Statham. Cerita yang Boaz tulis juga
menarik, meskipun eksekusinya bisa dibilang kurang. Alur cepat yang disajikan
juga konsisten dari awal hingga akhir, menutupi rasa bosan saya rasakan pada
acting Jason yang ternyata masih sama. Tapi, itulah Jason Statham, selalu
monoton, tapi juga selalu mengundang rasa penasaran. :)
Score: 6/10
0 komentar :
Post a Comment